Legislator

Bom Bunuh Diri Meledak di Makassar, Pimpinan DPRD Pekanbaru Minta Polri Jaga Ketat Rumah Ibadah

Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Ginda Burnama bersama Ketua DPC Gerindra Pekanbaru

GILANGNEWS.COM - Berbagai komentar dilontarkan semua pihak, mengutuk aksi bom bunuh diri, yang terjadi di Gereja Katerdral Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu pagi. 

Pernyataan yang sama juga dilontarkan Pimpinan DPRD Pekanbaru Ginda Burnama ST. Katanya, aksi tersebut dipastikan ditentang semua pihak, dan tidak dibenarkan oleh agama apapun. 

"Kita sampaikan duka yang mendalam kepada korban atas kejadian ini. Di masa pandemi covid 19 seperti sekarang, masih ada pelaku bom. Sungguh tidak manusiawi dan ini dilarang agama manapun," tegas Ginda 

Tindakan yang sangat tidak manusiawi ini, harusnya tidak terjadi. Apalagi saudara-saudara agama Nasrani saat itu, sedang melakukan ibadah. Harusnya saling menghormati. Karena tindakan itu dapat mengganggu ketentraman umat beragama, dan kerukunan para anak bangsa. 

"Kepada masyarakat Makassar, kita harapkan menahan diri. Percayakan kepada polisi, untuk menuntaskan kasus tidak terpuji ini. Termasuk untuk menangkap aktor intelektualnya. Ini kita pastikan tidak sesuai dengan semangat kita dalam berbangsa dan bernegara," sebutnya. 

Politisi Partai Gerindra ini juga mengharapkan, khusus di Kota Pekanbaru, bisa memperketat semua rumah ibadah. Apalagi jelang Bulan Ramadhan ini, masyarakat menginginkan rasa nyaman, aman dan jauh dari aksi-aksi tidak terpuji. 

"Yang pasti, harapan kita di Kota Pekanbaru, Kepolisian dapat menjaga tempat-tempat ibadah, terutama menjelang Ramadhan ini. Termasuk halnya masyarakat, harus senantiasa ikut menjaga keamanan di daerahnya masing-masing," pintanya. 

"Kita juga menunggu kabar dari Kepolisian terkait identifikasi bom tersebut, apakah teroris, politik atau hal lainnya. Kita tunggu kabar itu, jangan ada pihak lain yang berspekulasi, biarkan Bapak-bapak polisi menjalankan tugasnya," tambahnya. 

Ledakan di Gereja Katerdral Makassar, Minggu (28/3/2021), menyebabkan kerusakan sejumlah kendaraan bermotor. Ledakan di Gereja Katerdral Makassar disebut-sebut sebagai ledakan bom bunuh diri.

Saat ledakan terjadi, sebuah sepeda motor terbakar. Lalu, berserakan pecahan benda, juga potongan tubuh. Sejumlah warga, termasuk jemaat di Gereja Katedral panik.

Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam menyebutkan, hingga Minggu petang, data awal di TKP, satu korban (meninggal) dipastikan pelaku bom bunuh diri tersebut, sembilan masyarakat (terluka) yakni lima petugas gereja dan empat jemaah. Para korban yang terluka telah dibawa ke tiga rumah sakit berbeda di Makassar.


Tulis Komentar