GILANGNEWS.COM - Mantan personel group musik Ada Band Eel Ritonga mengaku diperas oleh oknum Perwira polisi sebesar Rp1 miliar. Oknum tersebut menurut Eel berinisia DS yang saat ini bertugas di Polres Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.
"Dalam waktu dekat, saya akan langsung laporkan kejadian ini ke Mabes Polri,"ujarnya ketika ditemui di kediamannya di Kelurahan Bincar, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, dilansir sindonews Sabtu (22/10/2016).
Dijelaskannya, oknum perwira yang diduga nekat memerasnya tersebut saat ini mempunyai jabatan Kasat Reskrim Polres Kota Padangsidimpuan.
Menurut mantan suami Dea Mirella itu, uang Rp1 miliar tersebut diserahkan oleh adiknya bernama Muhammad Tohir di Mega Permata Hotel, Jalan Imam Binjol, Kota Padangsidimpuan.
Uang Rp1 miliar itu sebagai fee atas kasus dugaan penggelapan."Uang itu diambil mereka di hotel itu di dalam tas," ujarnya.
Peristiwa tersebut berawal ketika Syarifah Hasibuan (ibu tiri Eel), membuat laporan pengaduan dugaan penggelapan uang harta warisan ke Polresta Padangsidimpuan dengan nomor laporan LP/151/III/2014/SU/SPKT, pada 17 Maret 2014, dengan terlapor M Amru Mukto Ritonga, yang juga saudara Eel Ritonga.
Dalam laporan tersebut, M Amru Mukto dituduh menggelapkan uang harta warisan sebesar Rp3 miliar. "Rp1 miliar dari Rp3 miliar uang yang diserahkan oleh M Amru Mukto kepada ahli waris langsung diambil oleh oknum polisi yang diduga suruhan perwira tersebut di dalam hotel," sebutnya.
Eel juga menyebutkan, dia bersama keluarga yang mengaku dirugikan atas dugaan pemerasan perwira polisi tersebut akan melaporkannya ke Kadiv Provam Mabes Polri. "Kami sebagai keluarga yang merasa dirugikan akan buat laporan langsung ke Mabes Polri," ujarnya.
Disinggung mengenai barang bukti adanya pemerasan, Eel mengaku masih menyimpan percakapan SMS di telepon seluler.
Sementara itu, DS membantah tudingan yang dilontarkan oleh Eel Ritonga. Menurutnya, permasalahan tersebut sudah selesai dan mereka tidak pernah meminta uang kepada keluarga Eel Ritonga.
"Kami tidak ada mengambilnya sepersen pun, karena notaris yang menyelesaikannya semua," ujarnya ketika dihubungi melalui telepon selulernya.
Editor: Atika Wulandari