Harga Karet di Bengkalis Naik, Maling Mulai 'Gentayangan'

GILANGNEWS.COM - Para petani karet di Bengkalis mulai bernafas lega. Pasalnya, sejak sebulan terakhir harga karet mulai membaik. Harga karet yang sebelumnya hanya Rp5000–Rp6000/Kg, kini naik menjadi Rp10.000–Rp11.000/Kg. Kondisi tersebut membuat para petani bersemangat menyadap pohon karet.   
 
Namun seiring kenaikan harga karet di pasaran, para pencuri mulai bergantayangan. Sejumlah petani mengaku karet mereka dicuri maling. Parahnya, karet yang dicuri bukan yang sudah dipanen para petani, tapi karet yang masih di dalam tempurung.
 
“Rata-rata kita baru kumpulkan hasil karet kita setelah tiga sampai lima hari kita nakik (nyadap,red), karena penat kalau kita kutip setiap hari dan hasilnya juga belum begitu banyak. Maling paham betulkebiasaan seperti itu, makanya sebelum kita kutip karet di tempurung, mereka kutip duluan,” ujar Selamat dilansir riausky.com, warga Kembung Luar.
 
Rata-rata kata Selamat, kebun karet milik warga jauh dari rumah, dan tidak ada petani yang menunggu di kebung setiap kali selesai menakik karet. Kondisi seperti itu dimanfaatkan si maling mencuri karet hasil sadapan selama berhari-hari.   
 
“Baru-baru ini karet milik suadara kami, Karno dikebas maling. Puluhan bahkan ratusan Kilogram karet di dalam tempurung yang belum sempat dikutip habis dikebas maling,” sebut Selamat lagi.   
Mencuri karet di dalam tempurung memang lebih ‘aman’ dibanding mencuri karet yang sudah dikumpulkan dalam ember atau kaleng. Karena karet yang dikutip dalam tempurung tidak mungkin dikenali oleh si pemilik karet.
 
“Mencuri karet masih di dalam tempurung seperti menjadi tren. Biasanya pelaku melakukan aksinya sore dan malam hari. Inilah dilema yang kami alami, disaat harga karet mulai membaik si maling pula merajalela,” keluh Selamat.   
 
Ungkapan senada disampaikan Ruslah (71), petani karet warga Sungai Alam Bengkalis ini mengaku was-was. Satu siti dirinya sangat bersyukur karena harga karet naik sejak sebulan terakhir, namun di sisi yanglain dirinya kawatir karet hasil sadapan dikebas maling.   
 
“Siapa yang tak khawatir, kebun karet kita jauh dari rumah, kalau maling beraksi sore atau malam hari kita tidak akan tahu. Baru-baru ini karet tetangga kami yang dicuri maling, padahal sudah semingguhasil sadapan belum dikutip. Nangis tak belagu-lah dibuat maling,” ujar Ruslah.***

Baca Juga