Omzet "Praja Spa" Rp 500 Juta Perbulan, Terapisnya Rp 30 Juta Perbulan

GILANGNEWS.com - Selama 2 tahun beroperasi menyediakan jasa spa esek-esek, Praja Spa di Jalan Tukad Unda, Panjer, Denpasar digerebek Unit Cyber Crime Polda Bali.

Omzet yang didapat dari jasa prostitusi berkedok spa ini Rp 450 juta hingga setengah miliar lebih setiap bulannya.

Direktur Kriminal Khusus Polda Bali, Kombes Kenedy mengatakan, dari 24 pekerja yang diamankan, pihaknya menetapkan dua orang pemilik spa bernisial IM (37) dan DK (29) serta seorang marketing spa berinisial AY (32) sebagai tersangka.

"Kami mengamankan 24 orang, tapi tiga di antaranya kami tetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah pemilik dan marketing spa," jelas Kombes Kenedy didampingi PLT Wadirkrimsus AKBP Ruddi Setiawan di ruang rapat Ditkrimsus Polda Bali, Denpasar, dilansir tribunnews.com (16/3).

Paket Khusus "Praja Spa" Ternyata Pijit Menggunakan Payudara Terapis


Omzet yang dihasilkan dari bisnis prostitusi ini terbilang fantastis, hingga mencapai ratusan juta rupiah per bulan.

"Dalam sehari omzet bisa mencapai antara Rp 15 juta hingga Rp 20 juta. Sebulan, spa ini bisa meraup keuntungan hingga Rp 450 juta lebih," tuturnya.

Mantan Dirkrimsus Polda Riau ini juga mengatakan, sasaran jasa ini beragam baik lokal maupun asing.

Namun ia belum bisa memaparkan secara rinci dari kalangan mana saja yang menggunakan jasa spa plus-plus ini.

18 terapis yang sempat diamankan kebanyakan didatangkan dari luar Bali.

Menurut data yang dihimpun sejumlah terapis yang dipekerjakan untuk melayani pelanggan berasal dari Bali, Jember, Bandung, Batam dan Jakarta.

Para terapis yang bekerja di sana berpenghasilan sekitar Rp 20 juta hingga Rp 30 juta.

Pemasaran spa esek-esek kata Kombes Kenedy, dilakukan dengan cara menawarkan paket-paket khusus terutama melalui media sosial seperti facebook.

Setidaknya ada 5 paket khusus dengan varian harga yang berbeda yang sering ditawarkan melalui facebook, BBM dan Line.

"Di dalam akun Facebook menawarkan jasa esek-esek spa, dalam tawaran tersebut ada beberapa cewek sexy dan juga penerapan tarif. Berbagai macam penawaran khusus," jelasnya.

Paket khusus yang dimaksud diakhiri dengan hubungan suami istri.

Spa yang dimiliki oleh tersangka berinisial IM (37) dan DK (29) menawarkan jasa prostitusi via online.

Seorang wanita berinisial AY (32) yang berperan sebagai marketing spa turut ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus prostitusi online ini.

Saat penggerebekan terjadi, petugas juga mengamankan 18 terapis.

Pengungkapan ini bermula saat Unit Cyber Crime Polda Bali bersama Kanit Cyber Crime Polda Bali, Kompol I Wayan Wisnawa Adiputra melakukan patroli dan menemukan akun facebook yang cukup sering memasarkan spa plus-plus di media sosial.

Setelah melakukan penyelidikan, petugas kemudian langsung menggerebek dan mengamankan 24 pekerja. Mereka terdiri dari 2 owner, 1 marketing, 1 kasir, 2 saksi pelanggan, dan 18 terapis.

Bahkan spa ini terang-terangan dalam akun facebook menawarkan threesome kepada para pelanggannya dengan tarif Rp 1,1 juta.

Sementara itu, barang bukti yang diamankan berupa 1 unit komputer, 2 unit router Wifi, uang tunai Rp 3,8 juta, dua buah handphone, beberapa lembar bukti pembayaran, beberapa buku tabungan, sprei, kondom, gel serta obat kuat.
Ketiga tersangka terancam terjerat pasal 27 UU ITE dengan hukuman maksimal 12 tahun penjara.

Media sosial yang dimanfaatkan untuk prostitusi menjamur di Bali, akun yang paling cukup terkenal adalah seperti grup tertutup di facebook berinisial DS juga menawarkan jasa prostitusi.

Grup yang diikuti 4.230 pengguna facebook itu hampir setiap hari meng-upload postingan layanan jasa prostitusi: mulai dari spa plus-plus, hingga cewek panggilan.

Di grup yang berlambang burung berwarna biru itu, tampaknya ada sejumlah admin yang bertugas sebagai “calo” bisnis esek-esek di dunia maya khususnya untuk wilayah Denpasar dan Badung.

Ribuan orang yang berhasil bergabung di grup tertutup ini bebas bertanya apa saja tentang dunia esek-esek, mulai dari di mana tempat-tempat prostitusi, tempat spa plus-plus di Denpasar, dan Badung, dan bisa juga saling tukar nomor atau pin BB wanita panggilan.

Misalnya ada satu “calo” yang mengupload seorang wanita panggilan, puluhan bahkan ratusan anggota di grup ini bakal komentar satu persatu.

Anggota grup yang sudah pernah menggunakan biasanya komentar, dan memberitahukan bagaimana kesan-kesan mereka.

Setelah tertarik, maka anggota grup yang berminat diberikan kontak: bisa pin BB, dan/atau nomor WA.

Begitu juga dengan postingan berbagai spa plus-plus yang beroperasi di Denpasar dan Badung.

Setiap postingan nyaris tak pernah sepi dari komentar, ada yang tawar menawar, ada pula yang sekadar bertanya tarif, dan mengaku segera menuju lokasi.

Baca Juga