Riau

Pemerintah Diminta Segera Tangkap Harimau yang Tewaskan Pekerja

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Warga Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) diliputi rasa khawatir pasca tewasnya seorang pekerja karena diterkam harimau Sumatera. Warga meminta pemerintah segera menangkap harimau itu.

Permintaan itu disampaikan Kepala RT 038 Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran Rayo, melalui surat yang disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Inhil. Warga meminta agar harimau segera dievakuasi.

Pasca menerkam Wahyu Kurniadi (19), karyawan PT Kencholin Jaya, kontraktor atau rekanan dari PT RIA, harimau masih berkeliaran. Warga jadi was was untuk melakukan aktivitas di luar rumah.

Rayo menyebutkan, ada warga yang pernah melihat harimau berkeliaran di Desa Tanjung Simpang. Akibatnya, mereka selalu khawatir pergi bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

"Kami sudah mengirim surat permohonan ke Bupati Indragiri Hilir. Kami juga akan mengirimkan surat permohonan itu BKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam),” kata Rayo, Rabu (30/10/2019).

Rayo menyebutkan sedang mengumpulkan tanda tangan warga setempat yang ketakutan dengan harimau itu. "Minimal ada 60 tanda tangan dari warga kami yang akan dikumpulkan. Setelah itu barulah dikirim ke BBKSDA," kata Rayo

Diberitakan sebelumnya, Wahyu diterkam harimau pada Kamis (24/10/2019) siang. Ketika itu, korban bersama lima orang rekannya dalam perjalanan menuju tempat kerja.

Tiba-tiba si Kucing Besar datang dan menerkam Wahyu. Rekan-rekan korban mencoba mengejar namun tidak bisa. Tubuh korban sempat dilarikan harimau ke dalam hutan.

Setelah dilakukan penyisiran, korban ditemukan rekannya dalam keadaan meninggal dunia. Ada empat lima tusukan di tengkuk.

Kepala BBKSA Riau, Suharyono, membeberkan, titik lokasi penyerangan ada di Petak RIA E 021301 yang masuk areal kerja PT RIA. Tim melakukan analisa lokasi untuk kemudian mengambil langkah tindak lanjut.

Suharyono mengatakan, lokasi penyerangan oleh harimau masuk Lanskap Kerumutan, yang merupakan salah satu kantong harimau di Riau. BBKSDA akan mempertimbangkan tentang kelestarian harimau di Riau.

"Tidak bijak rasanya jika ada kejadian konflik manusia dan harimau, maka harimaunya yang dievakuasi atau dipindahkan. Sejatinya, di sana memang rumah atau habitatnya, Lanskap Kerumutan,' ungkap Suharyono.


Tulis Komentar