Riau

BKSDA Riau: Anakan Leopard Sitaan Penyelundupan Mati Kena Parvovirus

Polda Riau membongkar sindikat perdagangan satwa liar. Barang bukti ada anak singa dan macan tutul.

GILANGNEWS.COM - Seekor anakan leopard sitaan Polda Riau dalam kasus penyelundupan mati saat dititipkan di kebun binatang Kasang Kulim di Kabupaten Kampar, Riau. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menjelaskan penyebab kematian leopard tersebut.

Tim medis BBKSDA Riau mengatakan di awal Januari 2020, leopard tersebut masih sehat. Kondisi mulai menurun di 31 Januari.

"Dapat kami jelaskan, pada 8 Januari dalam kondisi sehat ditandai dengan nafsu makan dan gerak yang lincah. Pada 31 Januari kondisi menurun ditandai dengan nafsu makan berkurang dan muntah," kata drh Rini Deswita kepada wartawan, Senin (3/2/2020).

Dia mengatakan pada Jumat (31/1) pihaknya sudah memberi penanganan medis kepada leopard tersebut. Namun di sore harinya nyawa leopard tersebut tak terselamatkan.

"Tanggal 31 itu juga kita lakukan tindakan medis dengan pemberian cairan infus untuk mengatasi dehidrasi, cairan tubuh yang berkurang karena terus muntah. Kemudian kita juga beri obat untuk daya tahan tubuh dan antibiotik untuk meningkatkan daya imun," ujar Rini.

"Kemudian sore hari sekitar pukul 17.00 WIB kondisi menurun, lemas, banyak berbaring, dan sesak nafas. Akhirnya pukul 17.30 tidak tertolong," tambahnya.

Rini mengatakan leopard tersebut mati karena terserang penyakit yang disebabkan parvovirus. Hal ini diketahui setelah bangkai hewan tersebut dibedah.

"Hasil pemeriksaan, setelah dilakukan bedah bangkai atau nekropsi ditemukan hewan tersebut menderita penyakit yang disebabkan parvovirus," ujar Rini.

Sebagaimana diketahui, Desember 2019 lalu Polda Riau membongkar penyelundupan satwa liar asal luar negeri. Barang buktinya ada 4 anak singa dan satu leopard dan kura-kura indian. Ditaksir satu ekor leopard dan anak simba ini di pasaran gelap menembus harga Rp 450 juta.


Tulis Komentar