Nasional

Truk Sedot WC Semburkan Isi Tanki Kotori Rumah Warga Cipayung

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Satu unit truk sedot tinja menyemburkan isinya ke rumah warga di Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (10/3). Warga pun protes beramai-ramai dengan keberadaan jasa sedot septic tank tersebut.

"Ada lima rumah yang kena cipratan sehingga mengotori lingkungan setempat dengan radius sekitar 10 meter," ujar Lurah Munjul, Sumarjono, di Jakarta, Senin (9/3) dikutip dari media.

Menurut Sumarjono, insiden semburan itu terjadi, pada Minggu (8/3) sekitar pukul 16.30 WIB, saat petugas jasa penyedotan baru selesai berkeliling kampung menjalankan tugasnya.

Truk tanki berkapasitas 6.000 liter itu kemudian diparkir di dalam gudang tanpa membuang terlebih dahulu sisa kotoran yang telah disedot.

"Dia habis muter-muter, sisa-sisa kotoran di dalam tanki kemudian dibuka lalu, terjadi semburan," katanya.

Ia menduga semburan itu terjadi akibat endapan gas metana dari dalam tanki yang terlalu lama didiamkan dalam ruang tertutup.

"Kan kalau air sisa-sisa masih mengandung gas. Sisa itu yang menyembur dari pipa," jelasnya.

Pemilik usaha, lanjut dia, berupaya membersihkan ceceran kotoran yang mengotori gudang serta tembok rumah warga.

"Saya sempat tawarkan solusi pembersihan oleh damkar, tapi pemilik usaha tidak mau, dia lebih memilih membersihkan sendiri kotorannya," kata Sumarjono.

Warga di RT 04 RW 08, Kelurahan Munjul, Nurhayati (45), mengatakan semburan tinja dari dalam tanki mengakibatkan dinding rumahnya kotor dan mengeluarkan bau tidak sedap.

"Ini kejadian kesekian kalinya. Beberapa tahun lalu pernah juga terjadi. Baunya ini yang saya tidak tahan," kata dia, yang rumahnya berjarak 10 meter dari usaha sedot tinja.

Ia juga menyebut usaha itu mencemari lingkungan dan menyebarkan bau tidak sedap.

"Sudah tiga tahun belakangan ini kita terganggu sama baunya. Mereka sering mencuci truk tanki dan airnya dibuang ke selokan warga," ujar dia.

Musyawarah

Nurhayati mengatakan warga sempat hendak 'menggeruduk' usaha sedot kotoran itu dan memintanya pindah lokasi.

"Kami pernah bersepakat mau menggeruduk tempat usaha itu, tapi dilarang sama kelurahan, infonya akan ada musyawarah dulu," katanya.

Warga juga sempat marah dengan aktivitas tersebut hingga sempat berniat menggeruduk lokasi usaha.

"Tapi Pak Lurah minta ditahan dulu, sebab bisa diselesaikan secara musyawarah," katanya.

Sumarjono membenarkan keresahan warga di RW 08 atas kehadiran usaha sedot tinja itu.

"Peristiwa ini perlu dimusyawarahkan karena warga pernah komplain sebelumnya, dan sudah sempat didamaikan, sekarang timbul kejadian ini," katanya.

Rencananya, pihak kelurahan dan perwakilan warga akan menggelar dialog dengan pengusaha sedot tinja pada Selasa (10/3).


Tulis Komentar