Riau

Sudah berbulan-bulan, Izin Lab Biomolekuler RSD Madani untuk Test Swab Covid-19 Tak Juga Keluar

RSD Madani Kota Pekanbaru.

GILANGNEWS.COM - Sampai kini laboratorium (lab) biomolekuler milik Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yang ada di RSUD Madani belum dibuka untuk umum. Sebab, izin operasional dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (BalitbangKes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tak kunjung keluar.

Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru Zulkarnain mengatakan, Komisi III akan segera memanggil Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru untuk mengetahui apa yang menjadi pengganjal sehingga izin tersebut urung dikeluarkan oleh Kemenkes.

"Kita akan panggil, kita akan mendengarkan apa yang kurang dan yang belum terpenuhi. Laboratorium ini sangat dibutuhkan oleh pemerintah dan juga masyarakat," cakap Zulkarnain, Selasa (2/2/2021).

Selanjutnya, Komisi III juga akan turun langsung ke RSUD Madani guna meninjau sejauh mana kesiapan dari laboratorium tersebut. Setelah melakukan tinjauan, kemudian pihaknya akan langsung mengambil sikap bagaimana laboratorium ini segera direalisasikan.

"Bisa jadi kira turun duluan, lalu setelah itu baru memanggil Diskes dan direktur RSUD Madani untuk mendengarkan pendapatnya," jelasnya.

Sementara itu Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru Yasser Hamidy menegaskan, ia akan segera melakukan komunikasi kembali dengan Kadiskes apa yang menjadi penyebab terganjalnya perizinan Laboratorium Biomolekuler tersebut.

"Kita berharap segera mungkin izin tersebut segera keluar, apalagi kasus Covid-19 semakin tinggi. Ini juga agar masyarakat terlayani dengan baik," jelasnya.

Senada dengan Zulkarnain, politisi PKS ini juga menegaskan Komisi III akan segera melakukan kunjungan ke RSUD Madani.

"Kita akan melihat kondisi realnya seperti apa, dan akan mencari tahu apa kendalanya sehingga izin tersebut belum keluar," pungkasnya.

Sebelumnya Kadiskes Pekanbaru, M Noer mengaku tidak tahu pasti kenapa hingga saat ini izin operasional laboratorium tersebut belum dikeluarkan Balitbang Kes. Ia berharap, izin operasional ini dapat segera diterbitkan agar laboratorium ini dapat beroperasi untuk umum.

"Tapi kita akan kejar, kalau lebih cepat (beroperasi) lebih baik," jelasnya.

Laboratorium biomolekuler ini sebelumnya digadang-gadangkan sebagai langkah upaya percepatan penanganan Covid-19. Laboratorium dengan kapasitas pemeriksaan 1.000 sampel dalam satu hari, ini akan memaksimalkan Satgas Covid-19 melakukan tracking atau pelacakan kontak erat pasien positif.

Pengadaan laboratorium ini memakan anggaran Rp7 miliar yang bersumber dari APBD tahun 2020. Diskes Pekanbaru menyiapkan 20 orang tenaga kesehatan yang bertugas di laboratorium biomolekuler ini.


Tulis Komentar