Agar Semburan Gas Tak Terulang

Pakar Sarankan Pemerintah Lakukan Kajian Geologi di Tenayan Raya

Semburan gas di Pesantren Al Ihsan Boarding School.

GILANGNEWS.COM - Dr. Eng. Muslim, pakar perminyakan Riau meminta pihak Pesantren Al Ihsan Boarding School berkordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau sebelum melakukan pengeboran air lagi.

Pasalnya akibat dari aktivitas pengeboran air yang kedalamannya mencapai 115 meter tersebut, pesantren yang ada di Jalan Tujupuluh Kecamatan Tenayan Raya ini rusak parah karena terkena semburan gas yang disertai lumpur sejak Kamis (4/2/2021) lalu.

"Ini harus ada pemetaan secara geologi, karena di Kecamatan Tenayan Raya itu keadaan geologi perlu diteliti karena sumber air di sana kedalamannya bisa mencapai 100 meter lebih," cakap Muslim, Senin (8/2/2021).

Menurut Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam Riau (UIR) ini, kajian tersebut harus dilakukan agar masyarakat tidak sembarangan melakukan pengeboran untuk mencari sumber air.

"Tidak hanya cuap-cuap saja lakukanlah kajian geologi, tidak perlu terlalu detail sekali. Tapi ini perlu dikaji untuk mengetahui di bawah tanah ini seperti apa," jelasnya.

Selain itu ia juga menghimbau agar masyarakat yang ingin melakukan pengeboran air untuk melakukan koordinasi terlebih dahulu kepada Dinas ESDM agar kejadian yang serupa tidak lagi terulang.

"Jangan langsung ngebor, harus ada kordinasi dengan dinas terkait. Saran saya lakukan study untuk mengetahui geologi di daerah Kecamatan Tenayan Raya," pungkasnya.

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau terus memantau perkembangan semburan gas dan lumpur di komplek Pondok Pesantren Al Ihsan, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. 

Dari pantauan tim Dinas ESDM Riau, intensitas semburan dan tingginya sampai Minggu (7/2/2021) kemarin sudah mengalami penurunan jika dibandingkan sebelumnya. 

"Alhamdulillah sampai kemarin intensitas semburan menurun. Begitu juga tinggi semburan jauh menurun dibanding sebelumnya," kata Kepala Dinas ESDM Riau, Indra Agus Lukman kepada wartawan, Senin (8/2/2021).

Lebih lanjut Indra Agus menjelaskan, dari hasil pengecekan Lower Explosive Limit (LEL) dan H2S juga terpantau pada titik nol. Kondisi itu berbeda dengan sehari sebelumnya yang terpantau pada titik 6 persen.

"Kalau sekarang LEL dan H2S sudah dititik 0. Artinya ini bagus. Kalau sebelumnya memang kita pantau cukup tinggi, yakni di atas 5 persen dan bisa ledakan jika ada pemicunya," terangnya. 

Meski begitu, mantan Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Siak ini meminta masyarakat tetap waspada untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. 

"Sampai sekarang tim kita masih di lapangan memantau kondisi semburan. Mudah-mudahan intensitas semburan semakin menurun," cakapnya.


Tulis Komentar