Riau

Pekanbaru Mulai Berkabut

GILANGNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Klimatologi (BMKG) stasiun Pekanbaru mencatat adanya kenaikan yang signifikan titik panas atau hotspot di Riau. Hari ini Kamis (4/3/2021) terdapat 55 titik panas di Provinsi Riau.

55 titik panas terpantau di 7 wilayah dengan sebaran terbanyak itu berada di Kabupaten Bengkalis dan Pelalawan sebanyak 11 titik. Selanjutnya Kabupaten Siak 10 titik, Kepulauan Meranti sebanyak 8 titik, Rokan Hilir dan Dumai masing-masing 6 titik dan Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak 3 titik.

Dari jumlah tersebut 5 titik diantaranya berada di level tinggi, titik lainnya berada di level rendah dan 45 titik lagi berada di level sedang.

Di Pekanbaru sendiri kabut asap sudah bisa dirasakan dan terlihat pada pagi dan sore hari. Namun sayang masyarakat tidak bisa memantau kualitas udara saat adanya kabut asap akibat karhutla karena alat pemantau Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) tidak berfungsi.

Padahal alat tersebut bisa dijadikan acuan oleh masyarakat apakah udara di Pekanbaru dalam keadaan sehat atau tidak sehat, tentu alat ini juga bisa membantu masyarakat yang mengalami gangguan dalam pernafasan.

DPRD Kota Pekanbaru menegaskan bahwa Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru harus bertanggung jawab terhadap kerusakan alat tersebut.

"Kita minta DLHK untuk mengecek kembali papan ISPU itu. Karena DLHK yang bertanggung jawab terhadap alat pemantau ISPU, alat itu penting buat kita agar masyarakat bisa menjaga kesehatannya dan juga terhindar dari kondisi udara yang tidak baik bagi kesehatan," cakap anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Roni Pasla, Kamis (4/3/2021).

Dari itu politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta agar DLHK segera melakukan perbaikan terhadap alat tersebut, selain meminta melakukan perbaikan Roni juga meminta DLHK agar rutin melakukan perawatan.

"Jangan sampai corona muncul, kemudian muncul lagi asap. Tentu ini harus diantisipasi. Mengantisipasinya tentu dengan alat-alat ukur yang ada terpasang sekarang yang kini harus diaktifkan kembali," pungkasnya.


Tulis Komentar