Nasional

Keluhan Dari Penjual Tabung Oksigen Yang Mulai Kehabisan Stok

Sejumlah penjual mengeluh kekurangan pasokan tabung oksigen akibat lonjakan kasus covid belakangan ini. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim).

GILANGNEWS.COM - Sejumlah penjual tabung oksigen mengaku kehabisan stok di tengah lonjakan covid-19 belakangan ini. Itu terjadi karena mereka tak lagi mendapatkan pasokan sejak seminggu terakhir.

Salah satu penjual tabung oksigen di kawasan Rawamangun bernama Firda Amalia mengatakan sudah mencoba keliling Jakarta untuk mencari stok tabung oksigen. Namun hasilnya nihil.

 
 

"Untuk saat ini stok oksigen di toko kami benar-benar sudah kosong. Sudah hampir satu minggu tidak ada stok. Kami keliling pabrik sekitar Jakarta memang kosong semua stok bahan bakunya," ungkap Firda kepada wartawan, Jumat (2/7).

Bukan hanya tabungnya saja, Firda juga kehabisan stok oksigen untuk refill (isi ulang). Saat ini, ia hanya menjual sisa alat kesehatan (alkes) di toko.

"Kami masih buka sambil menunggu kepastian dari pabrik dan menjual sisa alkes," katanya.

Sebelum kehabisan stok, Firda mengaku biasa menjual refill oksigen sekitar 20 tabung sampai 30 tabung per hari. Itu terjadi sebelum covid-19 melonjak.

Namun, ketika kasus semakin tinggi, ia bisa menjual 50 tabung-60 tabung per hari.

"(Pembeli) lebih banyak pemakaian pribadi, tapi ada beberapa Puskesmas refill sama kami," ujar Firda.

Senasib, penjual tabung oksigen di kawasan Pulogadung bernama Prasetya Pangestu juga kehabisan stok saat ini. Menurutnya, tabung oksigen kosong di distributor.

"Kalau tabung (oksigen) permintaan banyak. Kami sudah tidak ada stok," ucap Prasetya.

Namun, ia masih menjual oksigen secara refill. Rata-rata Prasetya menjual lebih dari 100 tabung oksigen yang diisi secara refill.

Untuk harganya sendiri, Prasetya menyebut masih normal untuk refill. Saat ini, ia masih menjual refill oksigen senilai Rp25 ribu per tabung dengan ukuran 1 meter kubik.

"Harga oksigen dari distributor tetap," pungkas Prasetya.


Tulis Komentar