Nasional

Ketua BEM UI Heran Ada Komisaris BUMN Punya Waktu Cari Foto Lama di FB-nya

Foto: Ketua BEM UI Leon (screenshot YouTube Iluni UI).

GILANGNEWS.COM - Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Leon Alvinda Putra bicara soal berbagai hoax yang dituduhkan kepadanya setelah BEM UI mengunggah poster 'Jokowi The King of Lip Service'. Dia menyinggung soal Komisaris BUMN yang mencari-cari foto lama di Facebook (FB)-nya.

Hal itu disampaikan Leon dalam diskusi yang bertajuk 'FDS Demokrasi dan Gerakan Sosial 4.0 di Masa Pandemi' yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Iluni UI, Jumat (9/7/2021). Leon mengungkap komisaris BUMN itu menelusuri akun Facebook-nya 8 tahun lalu yang memuat foto dengan istri Presiden ke-6 Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) Ani Yudhoyono.

"Ada seorang Komisaris BUMN yang sangat hebat mendedikasikan waktunya untuk men-scroll posting-an Facebook saya hingga 8 tahun lamanya, tahun 2013, saya kurang paham, mungkin itu bentuk perhatian beliau kepada saya," kata Leon.

Leon menjelaskan foto itu diambil pada 2013 saat dirinya duduk di kelas 2 SMP. Kala itu, Leon menjadi juara lomba karya tulis di tingkat provinsi dan diundang ke Istana Negara untuk dikukuhkan.

"Yang pada saat itu saya masih kelas 2 SMP, datang ke Istana Negara karena juara lomba di tingkat provinsi, saya juara di bidang karya tulis kemudian diundang di Istana Negara dikukuhkan," ucapnya.

Dia kemudian bercerita soal foto dirinya dengan Almarhumah Ani Yudhoyono. Leon pun mengabadikan momen itu dengan foto bersama karena merasa terhormat diundang ke Istana.

"Di sana, ketemu Almarhumah Ibu Ani, bagaimana kemudian saya merasa, tentu merasa senang dan terhormat sebagai siswa kelas 2 SMP dari kabupaten lagi, dan SMP-nya pun bukan SMP favorit, bisa ke Istana Negara di Jakarta," ucapnya.

Momen itu kemudian diunggah Leon ke akun Facebook pribadinya. Pada tahun ini, kata Leon foto itu dimunculkan lagi dan dinarasikan dengan kritik 'Jokowi The King of Lip Service', ada kaitan dengan keluarga Cikeas.

"Posting-an tersebut 8 tahun yang lalu itu dibawa lagi di 2021 kemudian digiring opini bahwa apa yang disampaikan BEM UI, kritik yang disampaikan BEM UI itu berkaitan dengan posting-an saya 8 tahun lalu," tuturnya.

Leon juga curhat soal serangan kepada keluarganya. Dia menyebut serangan itu ditujukan kepada ayahnya yang disebut sebagai ketua DPC salah satu partai yang kalah dalam Pilkada dan memintanya untuk membalas dendam.

"Ada lagi bahwa menyatakan ayah saya ketua DPC satu partai yang gagal di Pilkada dan menyalurkan dendamnya melalui anaknya, ya walaupun saya tidak kenal siapa yang disebut ayah saya itu, ketua DPC itu," tuturnya.

Sebelumnya, Partai Demokrat telah angkat bicara soal narasi yang beredar di media sosial tersebut. Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bamkostra) PD, Herzaky Mahendra Putra, menjelaskan muncul berbagai meme di media sosial yang mengait-ngaitkan kritik BEM UI dengan Partai Demokrat. Salah satu narasi yang beredar adalah gerakan BEM UI dibiayai oleh Partai Demokrat dengan memasang wajah SBY, AHY, Rachland Nashidik, dan Andi Arief secara bergantian.

"Sebenarnya, ini merupakan akumulasi sejak kritik BEM UI mencuat ke publik. Tuduhan yang segera ditempelkan ke Leon adalah 'kaki tangan' Cikeas karena tahun 2013 bertemu Ibu Ani di Istana. Padahal, Leon Ketua BEM UI ketika itu baru SMP kelas dua dan mewakili Jawa Tengah bersama dengan perwakilan seluruh Indonesia selaku Duta Sanitasi," kata Herzaky.

Herzaky menyebut meme tersebut juga beredar di WhatsApp. Intinya, Demokrat disebut berada di belakang gerakan BEM UI dan Herzaky membantahnya.

"Beberapa hari lalu, muncul pula WA ke berbagai pengurus, kader kami, maupun publik-publik tertentu, yang menyebarkan fitnah serupa. Ada meme yang dikirimkan, memfitnah kalau Partai Demokrat/Cikeas di balik langkah kritik BEM UI," ujarnya.

Herzaky menyebut langkah BEM UI semata-mata adalah bumbu demokrasi. Menurutnya, sudah lama mahasiswa kerap mengkritik pemerintah.

 


Tulis Komentar