Hafya, Bocah Stunting Akhirnya dapat Bapak Asuh Setelah Dikunjungi Sejumlah Pejabat
PEKANBARU - Bocah perempuan Hayfa Artha Asmara (5 tahun), yang mengalami gizi buruk (stunting), akhirnya dijenguk beberapa pejabat, di rumah kontrak orangtuanya di Jalan Gondoria, RT 1 RW 6, Kelurahan Kampung Tengah, Sukajadi Pekanbaru, Kamis (3/8/2023).
Sejumlah pejabat yang datang mulai Kepala BKKBN Perwakilan Riau Hj Mardalena, Pimpinan DPRD Pekanbaru Ir Nofrizal MM, Lurah Kampung Tengah Sam Sahid, Camat Sukajadi Desriyanto SSTP MSi, perwakilan Dinsos, Puskesmas Langsat, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan kader Posyandu serta RT setempat.
Dari pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, Hafya akan dibantu secara medis, termasuk ekonomi keluarganya juga akan mendapat bantuan.
Yang lebih penting lagi, Hafya juga sudah mendapat bapak asuh, yakni Camat Sukajadi Desriyanto SSTP MSi. Penabalan Camat Sukajadi menjadi bapak asuh ini, hasil kesepakatan pejabat yang hadir dan disanggupi Camat.
Sekadar diketahui, sejak umur 4 bulan, Hafya sudah ada tanda-tanda tidak ada perkembangan pada fisiknya.
Dia mengalami penyakit penyumbatan pada otak, sehingga tubuhnya tak bisa berkembang sebagaimana mestinya. Kini, Hayfa hanya bisa terbaring, lemah terkulai. Tak bisa berjalan, tak bisa bicara dan tak bisa memegang barang.
Camat Sukajadi Desriyanto SSTP MSi mengaku senang, dengan menjadi bapak asuh anak stunting Hafya. Katanya, sebagai pejabat berwenang, tentu harus siap sebagai bapak asuh anak stunting.
"Kita harus mensukseskan program ini, dalam mengatasi stunting di Kota Pekanbaru. Kita akan laksanakan dengan baik," janji Camat ketika diwawancarai di lokasi.
Hingga kini di wilayah Sukajadi, yang terdeteksi mengalami stunting sebanyak 7 anak. Termasuk Hafya menjadi 8 orang. Untuk bapak asuhnya, dibagi dengan beberapa kepala OPD di lingkungan Pemko Pekanbaru.
Lalu, bantuan seperti apa yang akan diberikan ke Hafya nanti?
"Bantuan yang akan diberikan, akan disamakan dengan yang lain. Seperti susu formula, dan nutrisi lainnya. Yang pasti untuk pertumbuhan dan perkembangan anak ini," tuturnya.
Kepada Lurah dan RT RW di wilayah Sukajadi, Camat menghimbau, agar semua pihak bersama-sama ikut menurunkan angka stunting. Apalagi masalah stunting ini adalah masalah bersama, yang harus dideteksi dini, harus diketahui secara cepat. Bahkan dimulai dari kehamilan.
"Pola bapak asuh ini sudah dimulai sejak April 2023 lalu. Sebagian OPD yang menjadi bapak asuh, sudah ada yang memberi bantuan tahap dua dan tahap tiga," katanya.
Bantuan Keluarga Harapan
Kepala BKKBN Perwakilan Riau, Hj Mardalena dalam kunjungannya ke bocah stunting Hafya, menyebutkan bahwa bocah ini wajib mendapat perawatan medis secara kontinu.
"Untuk sisi medisnya kita dampingi. Mulai dari ibu bocah ini harus ikut program KB secara gratis. Lalu, setiap bulannya harus datang ke Posyandu untuk cek kesehatan bayi dan lainnya," terang Mardalena.
Selain itu juga, keluarga ini akan dimasukkan dalam PKH (program keluarga harapan), serta harus mendapatkan bantuan dari Dinsos Pekanbaru.
"Nanti dimasukkan dalam keluarga harapan, tolong ya Pak Camat. Ini bisa meringankan beban ekonomi keluarga juga. Apalagi ini kan tanggung jawab bersama. Tolong juga Pak Lurah, Pak Babinsa dan Pak Bhabinkamtibmas. Karena Pak Danrem, Dandim dan Pak Kapolda juga sudah jadi bapak asuh stunting ini. Kami juga minta Dinas Sosial juga bantu, termasuk permintaan kursi roda untuk bocah ini," pintanya kepada pejabat yang hadir.
Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Ir Nofrizal MM yang pertama menemukan bocah stunting Hafya ini dari laporan masyarakat, mengaku sangat bersyukur adanya respon cepat tanggap pihak terkait.
Sebab, membantu pengobatan bocah ini tidak bisa sendirian. Namun harus bersama-sama, sehingga bisa komprehensif dan maksimal penanganannya.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan RS Awal Bros A Yani dan RS Zainab untuk penanganan cek up medisnya. Namun itu tidak cukup, karena dari sisi pemberian gizi dan nutrisi bocah ini, jauh lebih penting. Termasuk membantu ekonomi keluarganya," sebutnya.
Politisi Senior PAN ini berharap, setelah pertemuan ini, apa yang sudah disepakati bisa berjalan on the track. Sehingga, bocah ini bisa sembuh dan normal kembali.
Di akhir pertemuan, sejumlah pejabat yang menjenguk juga nampak memberikan bantuan, berupa sembako dan uang tunai.
Tulis Komentar