PEKANBARU - Proyek pembangunan flyover di persimpangan Jalan Garuda Sakti Pekanbaru terus maju dengan rencana penyusunan Detail Engineering Design (DED) yang dimulai pada 2025, setelah pembebasan lahan selesai. Pembangunan fisik diperkirakan dimulai akhir 2025 atau awal 2026. Proyek ini merupakan kerja sama antara Pemprov Riau dan Kementerian PUPR, bertujuan mengatasi kemacetan parah di kawasan tersebut yang sering terjadi pada jam sibuk.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau, Yohanes Tulak Todingrara, didampingi Kepala Seksi KPIJ, Darmawi, mengatakan bahwa pihaknya bertugas merancang Detail Engineering Design (DED) dan melaksanakan pembangunan fisik jalan layang tersebut. Sementara itu, tugas pembebasan lahan berada di bawah kewenangan Pemprov Riau.
"Dalam rencana pembangunan flyover tersebut, kami bertanggung jawab menyusun DED dan membangun fisik flyover-nya. Sedangkan Pemprov Riau memiliki kewajiban membebaskan lahan yang dibutuhkan," ujar Yohanes pada Selasa (17/12/2024) kemarin.
Yohanes menjelaskan, penyusunan DED akan dimulai pada tahun 2025, setelah proses pembebasan lahan selesai. Selanjutnya, usulan pembangunan konstruksi akan diajukan, dan pekerjaan fisik diperkirakan bisa dimulai pada akhir 2025 atau awal 2026.
"Penyusunan desain akan dimulai tahun depan. Setelah DED selesai, kami akan mengusulkan pembangunan fisik flyover-nya. Kalau prosesnya berjalan lancar, konstruksi bisa dimulai akhir 2025 atau paling lambat awal 2026. Ini proyek multiyears contract," jelasnya.
Lebih lanjut, berdasarkan hasil Feasibility Study (FS), pembangunan flyover ini akan difokuskan pada arus lalu lintas dari Jalan HR Soebrantas menuju Bangkinang. Sementara itu, arus dari Jalan Garuda Sakti menuju Kubang akan tetap melintas di bawah flyover.
"Berdasarkan rekomendasi hasil FS, flyover akan dibangun untuk memfasilitasi arus kendaraan dari Jalan HR Soebrantas menuju ke arah Bangkinang," tambah Darmawi.
Di sisi lain, Kepala Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau, M. Arief Setiawan, melalui Kabid Bina Marga, Teza Dasra, menyatakan bahwa pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp77 miliar untuk pembebasan lahan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Riau 2024. Saat ini, proses tersebut sedang berjalan dan ditargetkan rampung paling lambat akhir Desember 2024.
"Pembebasan lahan flyover Garuda Sakti sedang berproses. Penetapan lokasi (Penlok) sudah keluar, sehingga tanah yang akan diganti rugi sudah jelas. Kami targetkan paling lambat akhir Desember ini semua sudah selesai," ujar Teza Dasra.
Pembangunan flyover di persimpangan Garuda Sakti merupakan salah satu upaya strategis pemerintah untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang selama ini menjadi keluhan masyarakat. Kawasan tersebut dikenal sebagai salah satu titik kemacetan utama di Kota Pekanbaru, terutama pada jam sibuk pagi dan sore hari.
"Kami berharap pembangunan ini bisa segera terealisasi, karena setiap hari macetnya luar biasa. Apalagi saat anak sekolah dan jam pulang kerja, bisa berjam-jam antre di sini," ungkap Rudi, seorang warga Pekanbaru yang kerap melintas di kawasan Garuda Sakti.
Tulis Komentar