Nasional

Lulus Kuliah Berkat Gorengan, Pria ini Membawa Dagangannya Saat di Wisuda

Awi, mahasiwa penjual gorengan
Saat menjalani masa perkuliahan dan jualan, Awi membagi waktu dengan baik. Setiap pukul 04.00 WIB, dia menyiapkan bahan untuk berjualan setelah menjalankan Salat Shubuh. Kemudian, belanja ke pasar membeli bahan dilakukan sendiri dengan ikhlas.

Sekira pukul 07.00 dia sudah selesai menjalankan pekerjaannya dan menyiapkan dagangan sebelum berangkat kuliah. Pukul 12.30, dia membuat adonan dan menjajakan dagangannya berkeliling dari kampung ke kampung lain.

Awi menghabiskan waktu jualan di sekitar kampusnya sekira pukul 18.00. Dia juga melanjutkan aktivitasnya dengan mengikuti kuliah malam. Jika tidak ada kuliah malam, dia gunakan untuk belajar atau mengerjakan tugas.

Sebelum tidur, Awi sudah terbiasa menyempatkan diri untuk mengecek peralatan dagangannya. Dia menjalani aktivitasnya sebagai seorang mahasiswa sekaligus penjual gorengan ini setiap hari.

"Kalau hari libur atau Minggu libur berjualan. Sehari bisa digunakan untuk refreshing dan beristirahat, harus ada liburan," katanya yang mengaku menyukai rutinitasnya.

Meski demikian, dia mengakui sempat ingin menyerah di tengah jalan karena aktivitasnya begitu berat. Terlebih, saat gorengan dagangannya tidak laku terjual. Kondisi itu membuatnya lemas dan hampir putus aja.

"Saat semester III saya sempat ingin menyerah, dulu masih jualan pempek dan mie ayam. Saya dinasihati orangtua, kalau usaha tidak boleh menyerah, kalau menyerah akan gagal terus," tuturnya.

Berjualan gorengan, kata Awi, keuntungannya cukup besar. Dia mampu meraup keuntungan sekira Rp300 ribu dalam sehari. Keuntungan itu yang dipergunakan untuk biaya kuliah dan mencukupi kebutuhan hidupnya selama menempuh studi di Yogyakarta.

Setelah meraih gelar sarjana, Awi ingin meneruskan S-2 ke luar negeri. Dia tengah berusaha dengan mencari informasi untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Meski demikian, saat ini dia berkeinginan pulang ke kampung halamannya terlebih dahulu.

"Saat ini ingin pulang kampung sambil mencari pekerjaan di samping berjualan gorengan lagi dengan orangtua. Saya juga ingin mengejar beasiswa S-2 ke luar negeri," katanya yang bercita-cita ingin jadi presiden.***


Tulis Komentar