"Padahal, pada saat bersamaan, nelayan kita masih menjadi kelompok termiskin, bahkan sempat menjadi kelompok yang rentan terkena kriminalisasi gara-gara persoalan alat tangkap. @Gerindra," demikian salah satu kicauan yang diunggah akun resmi @fadlizon.

Fadli menjelaskan, rangkaian kicauannya itu merupakan bagian ulang tahun Gerindra dan evaluasi terhadap pemerintah termasuk soal nasib nelayan.

"Tentu yang dilakukan Bu Susi niatannya itu bagus dari proteksi ilegal fishing kita mendukung. Tapi soal penenggelaman kapal jangan seolah-olah dijadikan acuan keberhasilan kerja," katanya.

Keberhasilan, kata Fadli, sesuai Pasal 3 UUD 1945, bahwa kekayaan alam dikuasai negara untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat. Air dan lautan itu, disebut seharusnya memberikan kesejahteraan rakyat.

"Nelayan di era Jokowi ini kehidupannya makin hari makin susah. Makin banyak regulasi yang mereka rentan untuk dikriminalisasi. Lebih kepada rakyat sejahtera? Kan belum, termasuk penggunaan cantrang," lanjut Fadli.

Justru, kata Fadli, penenggelaman kapal malah membuat laut rusak karena menggunakan alat peledak. Seharusnya, kata dia, kapal asing yang diambil kemudian diserahkan kepada nelayan.

Kicauan Fadli itu kemudian langsung mendapat respons langsung dari Susi. Dalam akun twitternya, Susi bertanya apa keberhasilan Fadli selama bekerja di parlemen.

"Ukuran keberhasilan yg telah anda lakukan apa Pak Fadli yth??? Mohon pencerahan," ujar Susi dalam akun twitter @susipudjiastuti yang di mention langsung menjawab @fadlizon dan @Gerindra.

Merespons hal itu, Fadli sempat membalas di Twitter dengan mengundang Susi untuk datang ke acara peluncuran buku terhadap kinerjanya di parlemen.

"Saya undang di Twitter. Dia nanya keberhasilannya? Saya enggak pernah mengklaim keberhasilan. Saya melaporkan apa yang saya lakukan, apakah itu dianggap berhasil itu urusan orang lain. Sepanjang menjadi pimpinan DPR ya saya lakukan dan laporkan kepada publik," kata Fadli.

Sumber : CNN INDONESIA /