Menanti aksi Krishna Murti di Lampung
Krishna Murti
Gilangnews - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Tito Karnavian melakukan rotasi jabatan di kalangan perwira menengah (pamen) kepolisian berpangkat Komisaris, AKBP, dan Kombes.
Nama Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti dipromosikan menjadi Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Lampung. Nama Krishna mulai dikenal publik bersamaan dengan kampanye 'Turn Back Crime'. Nama dan wajahnya semakin sering muncul di televisi dan semakin terkenal sejak aksi baku tembak dengan teroris yang melakukan pengeboman di Jalan MH Thamrin, Jakarta.
Setelah itu, nama Krishna kembali berkibar saat membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penertiban lokalisasi Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara. Kamis (18/2) malam Khrisna bergerak menyambangi setiap gang-gang yang ada di Kalijodo. Aksi Krishna di Kalijodo seperti nostalgia.
Dia masih ingat betul, saat menjabat kapolsek Penjaringan beberapa tahun silam, dia dan anak buahnya dikepung preman-preman saat bersih-bersih Kalijodo dari peredaran narkoba. Dia menuliskan itu dalam bukunya bertajuk Geger Kalijodo.
Kemampuan Krishna dalam memecahkan kasus kriminal kembali diuji dalam peristiwa kematian Wayan Mirna Salihin setelah meminum es kopi Vietnam yang ternyata telah dicampur dengan racun sianida.
Krishna mengakui, kasus ini paling sulit selama dia bertugas sebagai seorang polisi. Di bawah komando Krishna Murti, Polda Metro Jaya menetapkan Jessica Kumala Wongso sebagai orang yang menaruh racun alias tersangka pembunuh Mirna. Kasus ini masih bergulir di pengadilan.
Berbekal pengalaman saat menjabat perwira menengah di lingkungan Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti mendapat tantangan lebih berat jika nanti bertugas sebagai Wakapolda Lampung. Apalagi kalau bukan memberantas begal yang kerap meresahkan masyarakat. Sebab, sudah puluhan tahun Lampung dikenal sebagai kampung begal.
Kepala Biro Operasi Polda Lampung, Kombes Suhaimin Zainudin membenarkan bahwa beberapa puluh tahun silam, Lampung dijuluki sarang begal. Namun, dia mengklaim untuk saat ini daerah tempatnya berdinas sudah aman dari para pelaku begal.
"20 Tahun lalu memang banyak begal di Lampung. Mereka (pembegal) lari ke Lampung, karena ngumpet atau jadi tempat persembunyian mereka," ungkap Suhaimin di Markas Polda Lampung, Rabu (2/8).
Di Lampung, pemerintah daerah sengaja menyiapkan tempat khusus sebagai markas para pelaku tindak kejahatan khususnya begal. Adapun daerah yang dijadikan tempat persembunyian begal yaitu Desa Negeri Ratu, Kecamatan Muara Sungkai, Lampung Utara.
Melihat maraknya pembegalan di beberapa daerah lain di Lampung, kepolisian daerah Lampung punya tugas berat meminimalisir kejahatan tersebut dengan menangkap serta mengungkap para begal yang masih beraksi. Apalagi begal di Lampung tergolong nekat dan tak segan-segan melukai bahkan membunuh korbannya. Selain faktor penerangan, penggunaan narkoba juga menjadi salah satu pemicunya. [P]
Sumber Merdeka.com
Tulis Komentar