Husnul Khotimah Mendadak Mendunia

GILANGNEWS.COM- Nama Husnul Khotimah mendadak mendunia pada pekan lalu. Guru asal Brebes itu menjadi pembicaraan di dunia maya setelah unggahannya di media sosial dikomentari striker Juventus, Paulo Dybala.

Husnul berpose dengan gaya selebrasi khas Dybala, yakni menutupi bagian bawah wajah dengan tangan. Gaya tersebut dikenal dengan nama "Dybalamask" atau "Topeng Dybala".

Hal menarik dari unggahan itu adalah Husnul melakukan "Dybalamask" di dalam kelas bersama anak-anak didiknya.

Foto tersebut diunggah pada Senin (23/1/2017). Ia melakukannya guna merayakan kemenangan 2-0 Juventus atas Lazio, sehari sebelumnya.

"Saat itu, sekolah sudah memasuki jam istirahat. Saya bermaksud mengambil ponsel untuk melakukan selfie," kata Husnul bercerita kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

"Ternyata, anak-anak saat itu masih ada di dalam kelas. Mereka pun bertanya, 'Ibu lagi ngapain?' Saya katakan bahwa saya hendak mengikuti selebrasi Dybala. Mereka pun mau ikutan," tutur guru honorer di SDN Kretek 04 itu.

Penyerang Juventus, Paulo Dybala, merayakan gol ke gawang Atalanta dalam laga Coppa Italia, di Stadion Juventus.

Aksi Husnul itu langsung mendapat respons positif. Dybala, sebagaimana dilansir kompas.com, memajang foto aksi Husnul di akun Instagram miliknya. Alhasil, foto Husnul viral di media sosial. Sang empunya foto pun terkejut.

"Pagi ini aku terbangun dari mimpi yang belum tahu bisa terwujud apa tidak untuk melihat megahnya J Stadium di Turin suatu saat nanti dan bertemu orang hebat yang menjadi bagian dari Juventus, khususnya Dybala," tulis Husnul di Instagram.

Hadir langsung mendukung Juventus di Turin memang menjadi impian terdalam Husnul. Sudah belasan tahun dia menjadi penggemar berat Juventus.

"Saya pertama menyukai Juventus pada 1990-an. Pemain idola saya saat itu adalah Alessandro Del Piero," kata guru berusia 30 tahun itu.

"Namun, jangan salah. Saya suka pemain bukan karena tampang mereka, melainkan performa di lapangan," tutur Husnul.

Selain dari performa, Husnul juga menilai seorang pemain dari loyalitas ke tim dan sikapnya di luar lapangan.

"Saya suka Del Piero dan (Gianluigi) Buffon karena tetap loyal dengan Juventus. Saya salut mereka tetap bertahan meski Juventus sempat terlempar ke Serie B," ujar Husnul merujuk pada skandal Calciopoli.

Terbongkarnya skandal tersebut membuat Juventus kehilangan dua gelar juara yang telah diraih. Mereka pun harus memulai perjuangan dari Serie B.

"Saat itu, saya merasa sakit sekali. Bahkan, saya sampai menangis," tutur Husnul.

Tergelincirnya Juventus ke Serie B juga menambah kesulitan baru bagi Husnul. Lantaran tak ditayangkan di televisi, dia terpaksa memanfaatkan teknologi live streaming untuk menyaksikan tim kesayangannya bertanding.

"Saat itu, sudah pasti saya akan menonton via streaming. Bisa tiga pertandingan yang saya tonton dalam satu bulan," kata dia.

Perlahan tetapi pasti, Juventus kembali ke pentas teratas. Sempat terseok-seok ketika kembali ke Serie A, tim berjulukan La Vecchia Signora itu lantas tampil digdaya dalam lima musim terakhir.

"Saya merasa bahagia sekali ketika Juventus bisa meraih scudetto beruntun," ucap dia sebagaimana dilansir kompas.com.

Kembalinya Juventus ke Serie A juga membuat Husnul kian mudah untuk menonton pertandingan.

Kini, dia sering ikut acara nonton bareng yang diadakan komunitas pencinta Juventus di daerahnya. Bahkan, beberapa kali dia ikut nonton bareng di region berbeda.

Musim ini, Husnul juga yakin pasukan Massimiliano Allegri akan kembali digdaya di Serie A. Dia pun berharap tim kesayangannya itu juga sukses di kancah Liga Champions, gelar yang kali terakhir diraih dua dekade lalu.

"Saya lihat fokus tim saat ini adalah juara Liga Champions. Juventus sudah lama tidak meraihnya. Saya optimistis mereka setidaknya bisa lolos sampai final," kata dia.

Satu-satunya yang disayangkan dari Juventus musim ini oleh Husnul adalah kepergian Paul Pogba. Gelandang tim nasional Perancis itu pergi ke Manchester United dengan status pemain termahal di dunia.

"Saya agak kesal melihat Pogba pindah. Saya suka melihat dia dan Dybala melakukan dab seusai mencetak gol," kata Husnul menyangkut tradisi kedua pemain saat melakukan selebrasi.

Husnul mungkin sudah tak terlalu memikirkan gaya dab Pogba-Dybala. Aksi Dybalamask mengikuti pemain idolanya itu saat ini telah membawa Husnul terkenal di kalangan Juventini—sebutan penggemar Juventus—di seluruh dunia.

Lantas, apa yang membuat Husnul mengidolakan Dybala?

Husnul dan muridnya merayakan lima gelar beruntun Juventus

"Dia itu sosok yang cinta keluarga dan penyayang ibunya. Dybala begitu mencintai pasangannya," jawab Husnul soal striker asal Argentina berusia 23 tahun itu.

Husnul mengaku bahwa dirinya suka sepak bola jauh sebelum mencintai Juventus. Hal itu tak lepas dari hobinya sewaktu masih bersekolah dasar.

"Saya itu tomboi. Sewaktu SD saja hobinya bermain sepak bola bersama teman-teman laki-laki. Teman saya sampai saat ini lebih banyak laki-laki daripada perempuan," ucapnya berseloroh.

Hobi sepak bola Husnul itu terbawa sampai saat ini. Kendati berstatus wali kelas, dia beberapa kali dilibatkan dalam kegiatan olahraga di SD tempatnya mengajar.

"Saya tuh sepak bola bisa, futsal bisa, (bola) voli bisa, sepak takraw juga bisa. Beberapa kali saya mendampingi tim sekolah dalam perlombaan futsal. Alhamdulillah, beberapa berujung piala," tuturnya.

Sebagai seorang guru honorer, Husnul mengaku, pendapatannya jauh dari kata cukup. Namun, dia punya usaha sampingan untuk menutupi kebutuhan hidupnya.

"Saya usaha kecil-kecilan dengan berjualan di online shop. Alhamdulillah," tutur penyuka kegiatan bertualang ini.

Kendati demikian, Husnul juga sadar bahwa dengan pemasukan yang didapatnya itu, butuh waktu lama bagi dia agar bisa mewujudkan impian untuk datang ke Turin langsung dan menyaksikan Juventus bertanding.

"Untuk pergi ke sana, kemarin saya lihat harga paketnya mencapai sekian juta," kata dia menyebutkan angka. 

Melihat harga paket itu dan dibagi dengan honor gaji per bulan, Husnul harus menabung hingga 70 bulan. 

"Prioritas saya pertama tentu naik haji, setelah itu baru menonton Juventus langsung di Turin. Namun, rezeki orang hanya Allah yang tahu," kata dia saat ditanya soal prioritasnya dalam menabung.

Husnul memang enggan besar kepala atau berangan terlalu jauh. Namun, dia selalu mendapat dukungan positif dari orang di sekelilingnya. 

"Kepala sekolah saya memberi wejangan. Beliau meminta saya tetap 'menunduk'. 'Dengan Anda menjadi viral, semoga membawa dampak positif bagi sekolah'," kata Husnul menirukan ucapan Kepala SD Kretek 04, Nurlaeli.

"Dia ikut bangga anak buahnya bisa sampai mendunia," tuturnya lagi.

Hanya, popularitas yang meningkat itu juga punya dampak tak enak bagi Husnul. Kini, sejumlah akun dengan nama hampir mirip dengannya berseliweran di Instagram.

"Saya sempat bingung karena takut disalahgunakan, apalagi saya pakai untuk online shop," kata Husnul.

"Akun asli saya adalah @donnautypaulodybala1897 Mas.... Yang lain, bukan akun saya," kata dia.

Satu mimpi kecil Husnul memang sudah terpenuhi. Sang pemain idola, Dybala, sudah "mengakui" eksistensinya. Bisa saja, pemain asal Argentina itu mengirim undangan langsung kepada Husnul untuk datang ke Turin.

"Saya mendapat nasihat bagus dari seorang teman. Dia mengatakan bahwa kita tak boleh takut untuk bermimpi karena jika berusaha dan berdoa, insya Allah mimpi itu akan terwujud," ucapnya.

 

 

 

 

Baca Juga