Riau

September, Riau Deflasi 0,01 Persen

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat pada bulan September Riau mengalami deflasi sebesar 0,01 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,66. Adapun untuk Inflasi Tahun Kalender (September 2020 - Desember 2019) sebesar 0,95 persen dan Inflasi Year on Year (September 2020 terhadap September 2019) sebesar 1,14 persen.

"Dari 3 kota IHK di provinsi Riau, satu kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi yaitu Kota Pekanbaru sebesar 0,01 persen. Sedangkan kota yang mengalami deflasi yaitu Kota Dumai sebesar 0,02 persen dan Kota Tembilahan sebesar 0,22 persen," ujar kepala BPS Riau Misfaruddin, Sabtu (3/10/2020).

Ia mengatakan, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya empat indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -0,13 persen, diikuti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,11 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen dankelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen.

"Adapun komoditas yang memberikan andil penurunan harga pada September 2020, antara lain telur ayam ras, cabai merah, jengkol, cabai rawit, bawan merah, petai, emas perhiasan, terong, udang basah, semangka dan minuman ringan," cakapnya.

Sementara itu, enam kelompok mengalami inflasi yaitu, kelompok pendidikan sebesar 0,16 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,15 persen. Lalu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,06 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02 persen.

Serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya relatif stabil dibanding bulan sebelumnya.

"Komoditas yang memberikan andil kenaikan harga, antara lain minyak goreng, rokok kretek, rokok putih, rokok kretek filter, bawang putih, tarif angkutan udara, daging ayam ras, ayam hidup, ikan lele, ikan tongkol, jeruk dan kentang," sebutnya.

Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 11 kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Banda Aceh dan Tanjung Pinang masing-masing sebesar 0,32 persen, diikuti oleh Kota Bandar Lampung sebesar 0,26 persen.


Tulis Komentar