Nasional

Mengenal Cara Kerja Vaksin dalam Tubuh

Ilustrasi vaksinasi.

GILANGNEWS.COM - Vaksinasi yang diberikan sejak dini terbukti mengurangi angka kematian hingga menghilangkan sejumlah virus mematikan, seperti polio dan campak. Vaksinasi pula yang diharapkan dapat menghentikan penyebaran virus Covid-19 yang sedang mewabah.

Seperti apakah cara kerja vaksin di dalam tubuh? Dokter penyakit dalam dan vaksinolog Dirga Sakti Rambe menjelaskan bahwa ketika vaksin disuntikkan, maka tubuh akan mengenali virus sehingga membentuk kekebalan yang dikenal sebagai antibodi.

Antibodi tersebut berfungsi untuk melawan virus spesifik yang masuk ke dalam tubuh dan telah dikenali sebelumnya. Namun, jika tak pernah mendapatkan vaksinasi, maka seseorang akan sakit terlebih dahulu, baru tubuh membentuk kekebalan.

"Oleh karena itu, tujuan utama dari vaksin adalah mencetuskan kekebalan tanpa sakit terlebih dahulu," papar Dirga dalam webinar KPC PEN bertema 'Pentingnya Imunisasi pada Orang Dewasa', Rabu (28/10).

Dirga juga menjelaskan bahwa vaksin mengandung dua komponen, yakni komponen aktif dan nonaktif. Komponen aktif berupa antigen yang berisi komponen virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, sedangkan komponen nonaktif adalah bahan tambahan berupa adjuvan dan stabilizer.

Adapun dalam pembuatan vaksin, keamanan selalu menjadi aspek utama. Selanjutnya, keefektifan vaksinasi juga dicek. Proses membuat vaksin pun tidak mudah, karena harus melalui berbagai tahapan, mulai dari uji praklinik, hingga fase uji klinik berkali-kali.

"Intinya semua ini sudah terbukti aman, baru kemudian digunakan secara luas oleh masyarakat," imbuhnya.

Dirga menyebut bahwa proses vaksinasi telah terbukti menekan penyebaran berbagai penyakit akibat virus, bahkan mampu menekan kematian. Pada kasus tertentu, vaksinasi bahkan mampu menghilangkan kehadiran penyakit di masyarakat.

Pada laporan 2019, kasus campak tercatat menurun hingga lebih dari 99 persen dibandingkan dengan awal abad 20. Kasus pertusis mampu ditekan lebih dari 92 persen, gondongan 98 persen, rubella lebih dari 99 persen, difteri 99 persen. Bahkan, kasus polio hampir hilang 100 persen dan cacar (smallpox) sudah tidak lagi ditemukan.

"Sejak awal dikembangkan, vaksin telah dipercaya sebagai zat yang paling ampuh untuk melawan berbagai penyakit infeksi," kata Dirga.


Tulis Komentar