Riau

Riau Alami Inflasi 0,10 Persen Maret 2021

Komoditas yang memberikan andil kenaikan harga pada Maret 2021, antara lain cabai merah, ikan serai, bawang merah, dan ikan tongkol.

GILANGNEWS.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Maret 2021, Riau mengalami inflasi sebesar 0,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,39.

Untuk inflasi Tahun Kalender (Januari - Maret 2021) sebesar 0,22 persen dan Inflasi Year on Year (Maret 2020 - Maret 2021) sebesar 1,87 persen.

Kepala BPS Riau Misfaruddin mengatakan dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, satu kota mengalami inflasi dan dua kota mengami deflasi. 

"Kota yang mengalami inflasi yaitu Kota Pekanbaru sebesar 0,15 persen. Sedangkan kota yang mengalami deflasi yaitu Kota Dumai sebesar 0,04 persen dan Kota Tembilahan sebesar 0,07 persen," ujar Misfaruddin, Jumat (2/4/2021).

Ia mengatakan inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sembilan indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok kesehatan sebesar 1,46 persen, diikuti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,22 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,18 persen.

"Selanjutnya adalah kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,09 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,07 persen, kelompok transportasi sebesar 0,03 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran masing-masing sebesar 0,01 persen," sebutnya.

Komoditas yang memberikan andil kenaikan harga pada Maret 2021, antara lain cabai merah, obat dengan resep, ikan serai, bawang merah, sepeda motor, baju muslim wanita, ikan tongkol.

"Kemudian rokok kretek filter, cumi-cumi, ikan asin teri, daging ayam ras, minyak goreng dan juga tempe," cakapnya.

Sementara itu, di sisi lain satu kelompok mengalami deflasi yaitu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,53 persen. Sedangkan satu kelompok lainnya yaitu kelompok pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya.

"Adapun untuk komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain cabai rawit, emas perhiasan, beras, telur ayam ras, pisang, mobil, ayam hidup, bayam, cabai hijau serta bahan bakar rumah tangga," sebutnya.

Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, tujuh kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertiggi terjadi di Kota Bungo sebesar 0,35 persen, diikuti oleh Kota Jambi sebesar 0,33 persen dan Kota Padang sebesar 0,32 persen. 

Sementara itu deflasi terjadi di tujuh belas kota, dengan deflasi tertinggi yaitu di Kota Padangsidimpuan dan Kota Meulaboh masing-masing sebesar 0,57 persen.


Tulis Komentar