Nasional

Pengemis Aja Pakai I-Phone 5s, Samsung Note 3 dan Jam Tangan Alexandre Christie

Pengemis Irvan terjaring razia petugas Dinas Sosial Pemprov DKI Jakarta di JPO Sarinah, Jakarta Pusat.

GILANGNEWS. COM - Mohamad Irvan Gunawansyah (26), sudah 3 tahun mengemis di Jakarta. Kini ia memiliki ponsel I-Phone 5s, Samsung Note 3, jam tangan Alexandre Christie, dan sudah membeli 5 ekor kambing untuk investasi di kampung halamannya.

Irvan terjaring razia petugas Dinas Sosial Pemprov DKI Jakarta di JPO Sarinah, Jakarta Pusat. Dia kini mendekam di Panti Sosial Kedoya, Jakarta Barat. Ini kali kedua dirinya tertangkap.

"Atuh mau kerja apalagi. Saya sih inginnya buka bisnis toko baju gitu," kata Irvan kepada wartawan dilansir tribunnews Rabu(23/11/16).

Pria ini menderita disabilitas sejak lahir. Jari-jari tangannya tak berkembang, begitu juga jari-jari kakinya. Bicaranya pun tak jelas.

Dia mulai menjadi pengemis sejak tahun 2013. Tadinya dia tinggal di kampung halamannya di Sukabumi, Jawa Barat. Tapi memilih pergi ke Jakarta lantaran tak tahan terus diejek di kampungnya.

Ponsel I-Phone 5s itu ia dapat dengan cara mencicil dari rekannya sejak akhir tahun 2014.

"Saya cicil seratus lima puluh ribu rupiah sepekan. Sudah lunas sekarang," kata Irvan. Ponsel itu ia beli seharga Rp 5 juta.

Begitu juga jam tangan Alexandre Christie, ia cicil dengan harga beli Rp 1 juta. Sudah lunas. Ia mencicilnya dengan membayar Rp 50.000 setiap hari. Disisihkan dari hasil mengemis.

Sedangkan ponsel Samsung Note 3 ia beli dari rekannya yang sedang butuh uang. "Saya beli dua juta rupiah kalau yang samsung," kata Irvan.

Apabila sedang mengemis, seluruh barang-barang itu ia simpan di kantungnya. Ia matikan dan tak sekalipun ia buka. Baru ia gunakan lagi usai selesai mengemis.

Dalam sepekan Irvan bisa mengumpulkan uang Rp 1 juta. Uang itu ia tabung. Sebulan sekali ia mentransfer Rp 200.000 untuk ibunya di kampung.

Di Jakarta Irvan mengontrak di kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Memilih kamar murah seharga Rp 200.000 per bulan.

Setiap hari dia menjalani kehidupan rutin. Bangun pukul 06.00, lalu mulai mengemis pukul 07.00.

Dia selalu mulai mengemis dari Pasar Kebayoran Lama. Baru setelah agak siang dia pindah lokasi mengemis ke JPO Sarinah di Jakarta Pusat.

Disana dia menghabiskan waktu sampai pukul 17.00, lalu baru pulang ke kosnya. Begitu setiap hari.

Kepala Panti Sosial Kedoya, Masyudi, mengatakan, pihaknya akan melakukan pembinaan dasar terhadap Irvan selama 21 hari.

Masyudi mengatakan, pihaknya akan mendorong Irvan untuk jadi pebisnis. Apalagi dari hasil mengemisnya Irvan sudah memiliki lima ekor kambing.

"Dia sudah punya kemampuan untuk bisnis. Akan kita dorong ke arah sana," ucap Masyudi.

Editor: Atika Wulandari

VIDEO:


Tulis Komentar