GILANGNEWS.COM - TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi Nemangkawi mengklaim telah melumpuhkan 15 anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua dalam satu bulan terakhir di wilayah Kabupaten Puncak. Empat di antaranya itu ditembak mati.
"Dalam satu bulan terakhir Mei sampai dengan Juni 2021 telah berhasil melumpuhkan 15 orang Teroris Bersenjata, 4 orang KKTB tewas dan 11 lainnya luka-luka di wilayah Kabupaten Puncak Papua," kata Wakasatgas Humas Operasi Nemangkawi, AKBP Arief Fajar Satria dalam keterangan tertulis, Minggu (13/6).
Dia mengatakan bahwa upaya penindakan hukum itu dilakukan untuk memberikan keamanan dan ketentraman bagi masyarakat yang berada di wilayah Papua.
Dalam beberapa waktu terakhir situasi dan eskalasi keamanan di wilayah paling Timur Indonesia itu diketahui tengah memanas. Rentetan kontak senjata tak terhindarkan antara aparat dengan kelompok separatis pejuang kemerdekaan Papua itu.
"Menciptakan situasi kondusif dengan memberi perlindungan keamanan dan ketentraman masyarakat akan senantiasa diciptakan oleh TNI Polri di wilayah Papua," ucap dia.
Dalam penindakan terakhir, kata dia, tim gabungan berhasil menangkap anggota KKB yang kini telah dicap sebagai kelompok teroris, Miron Tambuni. Dia merupakan buronan yang telah diburu sejak 2017 lalu. Miron ditangkap oleh aparat pada Kamis (10/6) lalu di wilayah Mimika, Papua.
"(Terlibat) Rentetan kasus panjang Mairon Tabuni dalam kasus-kasus teror di Tembagapura mulai pembakaran kios-kios, penembakan masyarakat sipil maupun TNI Polri dari tahun 2017 sampai dengan 2020 bersama kelompok Guspi Waker dan Nau Waker," ujarnya.
Situasi keamanan di Papua makin memanas usai KKB menembak mati Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha. Setelah itu, pemerintah langsung mengambil sikap dan menetapkan KKB sebagai teroris.
Kemudian, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mendeklarasikan perang kepada prajurit Indonesia. Mereka memperingatkan seluruh warga Indonesia yang bekerja di Papua untuk segera meninggalkan Bumi Cenderawasih.
Hanya saja, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono menilai bahwa KKB tak dapat menjadikan titik tertentu di Papua sebagai lokasi perang.
Rusdi mempertanyakan pihak-pihak yang menyatakan Papua sebagai wilayahnya itu sendiri. Pasalnya, kata dia, hal tersebut tak dapat dilakukan karena Papua merupakan bagian dari Indonesia.
"(Papua) Itu adalah NKRI, bukan wilayah mereka. Papua adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan sekali lagi itu sudah final," kata Rusdi, Senin (7/6).
Tulis Komentar