Nasional

Arti dan Fungsi Angka CT Value saat Positif Covid-19

Ilustrasi. Ketika dinyatakan positif Covid-19, angka CT Value biasanya turut tercantum dalam keterangan hasil laboratorium. Apa arti dan fungsi CT Value? (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).

GILANGNEWS.COM - Ketika dinyatakan positif Covid-19, angka CT Value biasanya turut tercantum dalam keterangan hasil laboratorium.

Apa sebenarnya arti dan pentingnya angka CT Value?

 
 

CT Value merupakan singkatan dari cycle threshold value. Menurut pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo, CT Value adalah nilai yang didapat dari hasil tes swab polymerase chain reaction (PCR).

Nilai ini bisa menggambarkan banyaknya partikel virus yang ada di dalam rongga pernapasan seseorang.

Meski tidak berhubungan secara langsung, CT Value juga bisa menggambarkan banyaknya partikel virus pada pasien penderita Covid-19. Karenanya, CT Value kerap dipakai untuk menggambarkan risiko penularan maupun tingkat keparahan gejala.

Sebagai contoh, jika hasil CT Value seseorang berada di bawah angka 25, artinya kemungkinan jumlah partikel virus pada hidung orang itu sudah cukup banyak. Hal ini akan meningkatkan risiko partikel virus untuk "jatuh" ke dalam paru-paru semakin besar.

"Ketika, misalnya, virusnya sudah mulai banyak kan tumpah tuh virusnya. Nah, tumpahnya itu bisa dua jalan, dia tumpah ke bawah ke dalam paru atau dia tumpah keluar, ke udara lewat droplet," papar Ahmad.

"Orang kalau misalnya belum sampai paru kan dia belum bergejala," tuturnya.

Dia menambahkan, angka CT Value ini memiliki peran yang berbeda dengan PCR.

PCR akan menentukan apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak, hanya saja, PCR tidak menghitung langsung jumlah partikel virus yang ada.

Sedangkan, CT Value akan membantu menghitung jumlah partikel infeksius (menular). Ahmad juga mengatakan CT Value juga bisa menggambarkan tingkat keparahan atau gejala Covid-19 yang bisa dirasakan pada pasien.

"Dari beberapa studi itu diberikan semacam gambaran umum kalau CT Value-nya di bawah 25, itu biasanya terasosiasi dengan jumlah partikel virus yang banyak banget, yang infeksius," jelasnya.

Ini akan semakin berbahaya jika pasien memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

 


Tulis Komentar