GILANGNEWS.COM - Satpol PP Solo membubarkan sejumlah hajatan pernikahan di akhir pekan kemarin. Namun ada satu yang menyorot perhatian karena pelanggaran justru dilakukan oleh pejabat negara.
1. Pernikahan pejabat
Pernikahan dilangsungkan oleh anggota Komisi IV Luluk Nur Hamidah. Politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut dinikahi oleh Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Alfitra Salamm.
Terlihat dari unggahan story Instagram Luluk @luluknurhamidah1, dirinya menguggah ulang ucapan selamat dari teman-temannya. Salah satu unggahan juga tertulis bahwa lokasi acara berada di Java Terrace, yakni restoran di Hotel Harris, Solo.
Satpol PP kemudian datang bersama anggota TNI-Polri dan meminta agar pernikahan dipindah ke KUA Laweyan. Sebab sesuai SE Wali Kota Solo, pernikahan hanya boleh dilakukan di tempat ibadah, KUA dan Dispendukcapil.
"Mereka akad nikah di sana kemudian geser ke KUA. Makanya kemarin Pak Kemenag ditegur Pak Kapolres kok tidak melaksanakan di KUA," ujar Kepala Satpol PP Solo, Arif Darmawan di Balai Kota Solo, Senin (9/8/2021).
3. Gibran angkat bicara
"Kan beliau sudah kooperatif. Nggak perlu lah (dipanggil). Sudah kooperatif digeser, yang penting nggak ada kerumunan," kata dia.
Gibran menegaskan tidak pandang bulu dalam menegakkan aturan PPKM. Dia berharap masyarakat menahan diri untuk menggelar kegiatan hajatan.
"Aturan ya aturan. Dah itu aja. Kita ikuti aturan yang sudah ada lah. Kita menahan diri dulu," katanya.
4. Tak pandang bulu
Ketua Pelaksana Satgas COVID-19 Solo, Ahyani, menyebut acara hajatan tersebut tanpa izin pihaknya. Dia aturan tetap ditegakkan tanpa pandang bulu.
"Tidak ada izin. Tidak peduli siapa, seharusnya patuh dengan aturan," kata Ahyani.
Satpol PP hanya meminta klarifikasi dari pengelola restoran dan hotel. Pihaknya masih akan mempelajari dugaan pelanggaran yang terjadi.
5. Luluk minta maaf
Luluk yang merupakan anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akhirnya angkat bicara. Dia meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi.
"Pertama, saya mohon maaf atas kabar pernikahan saya yang menjadi ramai di media, mengingat semua sedang fokus kepada penanganan COVID," kata Luluk kepada wartawan, Senin (9/8/2021).
6. Ngakunya hanya dihadiri keluarga dekat, tapi juga mengundang menteri
Setelah akad nikah, dia pun berpindah kembali ke Java Terrace. Di sana, sebutnya, hanya dihadiri keluarga serta kerabat dekat lain yang ingin menyampaikan selamat.
"Usai melaksanakan akad nikah saya menuju ke Resto Java Teras di mana di sana telah menunggu ibu kandung saya, keluarga serta kerabat lain, termasuk kolega terdekat, yang ingin mengucap selamat dan syukur atas pernikahan kami," ujarnya.
Namun Kepala Biro Humas Kementerian Tenaga Kerja, Chairul Fadhly Harahap, mengakui bahwa Menaker Ida Fauziyah mendapat undangan untuk acara tersebut.
"Benar bahwa Bu Menteri Tenaga Kerja diundang, tapi memang Bu Menteri tidak hadir dalam acara tersebut," ujar Chairul.
7. Apa kata DPP PKB dan MKD DPR?
Waketum PKB Jazilul Fawaid mengaku baru tahu terkait hal itu. Namun dia enggan berspekulasi jauh. Jazilul menunggu informasi lengkap.
"Kami harap maklum, memang sulit menikah di tengah pandemi, tapi jodohnya di masa pandemi ya harus terima risikonya, sesuai prokes yang ada," ujarnya.
Sementara itu, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI menyebut pembubaran pernikahan Luluk Nur Hamidah hanya salah paham belaka. Disebutkan bahwa tak ada unsur kesengajaan menggelar pernikahan di restoran.
"Saya sudah baca urutan kejadiannya, saya pikir itu berlatar belakang kesalahpahaman. Bu Luluk tidak menggelar resepsi dengan mengundang khalayak ramai, hanya keluarga inti di hotel tersebut," kata Wakil Ketua MKD, Habiburokhman, kepada wartawan, Senin (9/8).
"Tapi mungkin beliau nggak ngeh kalau perda setempat mengatur pernikahan hanya boleh di KUA. Yang penting beliau sangat kooperatif dan mau pindah ke KUA setelah diingatkan oleh Satpol PP. Bahkan beliau sudah minta maaf," ujarnya.
Tulis Komentar