Nasional

Cegah Kerumunan, Penyelenggara Vaksinasi Bisa Gunakan Sistem Online

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Vaksinasi massal kerap memicu kerumunan di tengah keterbatasan pasokan vaksin Covid-19, seperti yang terjadi di Sekolah Maitreyawira Palembang, Selasa (24/8). Untuk menghindari kejadian serupa perlu sistem yang lebih baik, seperti pendaftaran peserta secara online.

Usulan ini dilontarkan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra. Menurutnya, penyelenggara bisa membuat skema efektif agar dapat mencegah kerumunan massa.

"Daftar online, nomor antrean telah ditentukan, jamnya menyesuaikan nomor antrean, dan ada pembagian sesi vaksinasi. Itu cara efektif, vaksinasi berjalan lancar, penularan Covid-19 bisa dicegah," sebutnya, Rabu (25/8).

Menurut Irvan, pihak penyelenggara atau masyarakat tidak bisa disalahkan apabila terjadi kerumunan dalam vaksinasi. Dia menyebut keterbatasan vaksin menjadi alasan warga berduyun-duyun datang.

"Demand tinggi, suplay belum banyak. Ketika ada satu lembaga membuka vaksinasi, semua orang berharap di sana bisa divaksin," ujarnya.

Sementara itu, epidemiologi dari Universitas Sriwijaya Palembang Iche Andriyani Liberty mengungkapkan, program vaksinasi justru bisa saja menularkan virus corona dari satu orang ke orang banyak jika tidak menerapkan protokol kesehatan. Berkerumun dan berdesakan sangat berbahaya, terlebih ada orang yang terpapar Covid-19 tanpa ia sadari.

"Saya lihat kejadian kemarin akibat animo masyarakat, jangan sampai terulang lagi karena niat baik vaksinasi sangat berisiko karena banyaknya orang dan mekanisme tidak baik," ungkap Iche.

Menurut dia, masyarakat saat ini semakin menyadari pentingnya vaksinasi Covid-19. Namun, pasokan vaksin dari pemerintah pusat tidak sebanding dengan keinginan masyarakat untuk divaksin.
"Masyarakat inginnya cepat divaksin dan memenuhi target herd immunity, tapi ada kekurangan vaksin dari pusat," kata dia.


Tulis Komentar