Nasional

Kebakaran Maut Dilapas Tangerang, 2.072 Napi Hanya Dijaga 13 Petugas

Kondisi Lapas Tangerang pascakebakaran maut.

GILANGNEWS.COM - Kebakaran maut di Lapas Kelas I Tangerang merenggut 44 korban jiwa. Saat kebakaran terjadi, hanya ada 13 petugas yang berjaga di lapas yang dihuni 2.072 narapidana (napi) itu pada dini hari tersebut.

"Kalau secara keseluruhan, itu yang jaga 13 ya. Penghuninya ada 2.072, blok hunian ada 7, menara ada 7," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan Rika Apriyanti kepada wartawan, Kamis (10/9/2021).

Kebakaran maut itu terjadi tepatnya di Blok C2. Blok C2 dihuni oleh 122 napi. Rika mengungkapkan, saat kebakaran melanda, blok yang dipenuhi ratusan napi itu hanya ada satu petugas lapas yang berjaga.

"Semuanya ada 13. Tapi yang di blok itu diatur secara bergantian yang di Blok C2 itu memang ada satu pada saat kejadian ya," katanya.

Rika menjelaskan, 13 petugas lapas memang digilir secara bergantian untuk menjaga tujuh blok yang ada. Dia pun mengakui jumlah personel yang ada memang tidak seimbang dengan kapasitas lapas yang berlebih.

"Jadi komandan jaga harus menerapkan strategi semuanya agar bisa dijaga. Nah, jadi di menara itu tentunya tidak bisa diisi semua, jadi coba kita coba isi 4 yang posisinya silang. Nah sisanya ada berapa? Kalau komandan jaga kan di tempat komandan jaga kan. Lima kan. Berarti ada sisa 8. Delapan inilah yang diatur oleh komandan jaga untuk melakukan penjagaan di masing-masing blok secara bergantian," tutur Rika.

"Artinya, begitu besarnya pengelolaan pengawasan kami dengan jumlah seperti itu. Menara juga diisi, keliling luar lingkungan gitu," imbuh dia.

Namun dia sekali lagi menegaskan tidak hanya satu petugas yang menjaga lapas kala kebakaran terjadi.

"Jadi bukannya hari waktu itu cuma ada satu. Di Blok C saja, di blok yang lain kan diisi semua. Menara juga diisi, keliling luar lingkungan gitu. Bergilir disebar termasuk juga shift naik ke menara pengawasan itu. Nah, memang jadi strategi yang dikerahkan kepada komandan jaga, bagaimana semuanya bisa terawasi secara baik gitu," ungkap Rika.

Rika melanjutkan kepanikan pasti melanda saat kebakaran terjadi. Menurutnya, akan sangat sulit bagi petugas untuk menyelamatkan semua warga binaan kala peristiwa nahas itu terjadi.

"Karena buat petugas juga trauma, kalau kita ada di posisi saat itu, susah untuk menyelamatkan semua tapi tidak bisa semuanya. Karena kan posisinya panik, warga binaan juga berlarian dalam satu paviliun itu," kata dia.

Sebelumnya, puluhan jiwa melayang akibat kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Banten. Sementara puluhan orang lainnya mengalami luka berat dan luka ringan akibat insiden tragis itu.

Kebakaran terjadi di hunian khusus narkoba Blok C2, pada Rabu (8/9) pukul 01.45 WIB. Menkumham Yasonna Laoly menyampaikan, kondisi Lapas Tangerang mengalami kapasitas over hingga 400 persen. Total penghuni Lapas Tangerang ada 2.072 orang.

"Nah, Lapas Tangerang ini overkapasitas 400 persen. Penghuni ada 2.072 orang," kata Yasonna dalam jumpa pers, Rabu (8/9/2021).

Yasonna menjelaskan bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Namun, penyebab pasti kebakaran masih diteliti Puslabfor Polri dan Polda Metro Jaya.


Tulis Komentar