Hukrim

Ini Tampang Eksekutor dan Joki di Kasus Penembakan Ustaz di Tangerang

Tersangka Penembakan Ustadz.

GILANGNEWS.COM - Tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Tangerang Kota mengungkap kasus penembakan ustaz inisial A (43) di Pinang, Kota Tangerang. Penembakan ini diotaki tersangka Matum (M).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan ada tiga tersangka yang ditangkap dalam kasus ini. Ketiga pelaku ini memiliki peran masing-masing sebagai perencana hingga eksekutor.

"Saudara M ini adalah yang menginisiator kejadian ini, dia yang menginisiasi, dia aktor intelektualnya. Hari Kamis siang lalu kita amankan yang bersangkutan itu di daerah Serang, Banten, pada saat yang bersangkutan ada di rumah makan. Ini yang berhasil kita amankan Saudara M," ujar Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (28/9/2021).

Pada Senin (27/9), polisi berhasil mengamankan dua pelaku lainnya. Keduanya, Kusnadi (K) dan Saripudin (S), adalah eksekutor dan joki.

"Kemarin tanggal 27 kemarin, baru kita amankan lagi dua orang tersangka. Yang pertama adalah Saudara K. Jadi Saudara K ini adalah eksekutornya yang melakukan penembakan terhadap korban. Bersamaan itu juga kita amankan di tempat yang sama di daerah Serang inisialnya Saudara S. Ini perannya sebagai joki yang menunggu di luar," jelasnya.

Ketiga pelaku adalah sebagai berikut:
1. Inisial H Matum (42) berperan sebagai otak pembunuhan atau perencana
2. Kusnadi Dwi Handoko alias Bram (28) berperan sebagai eksekutor
3. Saripudin alias Apud (28) berperan sebagai joki/pilot yang membonceng eksekutor.

Sementara itu, satu pelaku lainnya berinisial Yadi (27) masih diburu. Yadi merupakan perantara yang menyediakan eksekutor.

Penangkapan para pelaku dilakukan oleh tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Tangerang Kota yang dipimpin oleh Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Handik Zusen, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Awaludin Amin, Kompol Iskandar, Kompol Bonar Pakpahan, Kompol Resa Marasabessy, AKP Adam, AKP reza Pahlevi, Iptu Fajar Kiansantang dan Ipda Roy Andarek.

Insiden penembakan terhadap korban terjadi pada Sabtu (18/9) di Pinang, Kota Tangerang. Korban saat itu ditembak setelah menjalani salat Magrib di masjid dekat rumahnya.

Korban tewas tertembak di bagian pinggang. Dari hasil olah TKP di lokasi, polisi menyita sebutir proyektil yang mengenai pintu rumah korban.

Polisi: Penembakan Tak Terkait Kapasitas Ustaz

Polisi menyatakan korban tewas ditembak dalam kapasitasnya sebagai paranormal. Korban memang dikenal warga sekitar sebagai ustaz setelah menjadi ketua majelis taklim.

"Jadi saya tekankan di sini bahwa korban adalah paranormal. Peristiwa pembunuhan ini tidak terkait predikatnya dalam kapasitas ustaz, karena memang bukan ustaz. Jadi ustaz, dipanggil ustaz oleh lingkungan sekitarnya, adalah ketika dia menjadi ketua majelis taklim saja," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (28/9/2021).

Kepastian mengenai latar belakang korban ini didapat polisi dari keterangan saksi. Selain itu, polisi menemukan barang bukti di rumah korban.

"Dia tidak mengajarkan ngaji, tidak mengajarkan ilmu agama, tidak mengajarkan ini. Latar belakang ini menjadi sangat penting bagi arah penyelidikan selanjutnya. Kalau memang ternyata kita pastikan bahwa yang bersangkutan adalah paranormal. Dari para saksi yang sudah diperiksa satu yang pernah berobat di sana. Yang kedua dari barang bukti yang ditemukan di rumah korban. Apa saja itu? Daftar buku tamu dengan berbagai macam keperluannya. Artinya, si orang ini melayani itu," ujar Tubagus.


Tulis Komentar