Nasional

Bikin Merinding, Kisah Polisi Bandung Tanpa Kaki

Kasat Lantas Polres Bandung, AKP Rezhky Setya Dewanto mengunjungi Aiptu Beni Hendrik Hernawan.

GILANGNEWS.COM - Merinding membaca kisah seorang polisi ini. Di luar tugasnya yang mulia tak dipungkiri nyawa taruhannya, Aiptu Beni Hendrik Hernawan harus relakan dua kakinya, dilansir tribunnews Minggu (18/12/2016).

Sebuah kisah jadi viral setelah dilaporkan oleh Asep, Humas Polres Bandung via Tribratanews.com.

Tribratanews merupakan sebuah portal resmi kepolisian yang isinya tentang peristiwa penegakan hukum oleh kepolisian serta peristiwa-peristiwa inspiratif lainnya.

Kali ini sebuah kisah yang tak biasa, Anggota Unit Lantas Polsek Rancaekek Resor Bandung, Jawa Barat, Aiptu Beni Hendrik Hernawan dalam foto terlihat bersemangat menceritakan kisahnya.

Saat itu Kasat Lantas Polres Bandung, AKP Rezhky Setya Dewanto SIK mengunjungi Aiptu Beni Hendrik, Jumat (9/12/2016).

Meski Aiptu Beni memiliki keterbatasan fisik namun ia selalu bersemangat jalankan tugas sebagai anggota Kepolisian Republik Indonesia.

Kini Aiptu Beni harus beraktivitas tanpa dua kaki, ia tetap bertugas dan mengabdi sebagai polisi.

Kisahnya kehilangan dua kaki berawal musibah yang menimpanya 10 tahun lalu.

Membayangkan kisah ini mungkin bikin merinding, bagaimana dahsyatnya kecelakaan tersebut hingga mengubah masa depan Aiptu Beni.

Saat itu Aiptu Beni menerima melaporkan warga bahwa ada kecelakaan lalu lintas di depan Rumah Makan Mak Ecot.

Panggilan tugas, Aiptu Beni bersama dengan rekan kerjanya bergegas menuju TKP.

Setelah tiba di TKP, dirinya melihat kendaraaan yang terlibat kecelakaan berada di tengah jalan dan menimbulkan kemacetan.

Ia pun mengatur penderekan kendaraan tersebut.

Tiba-tiba bus pariwisata jurusan Jakarta – Solo melaju dengan kencang.

Tampaknya sopir tak menyadari kalau di depan sedang terjadi kecelakaan.

laju kendaraan kencang tak membuat rem berfungsi dengan baik.

Bus tersebut menabrak truk dan badan truk menjepit kedua kaki Aiptu Beni.

Aiptu Beni berada di kondisi yang sulit, antara nyawa taruhannya atau kaki yang harus rela diamputasi.

Akhirnya kedua kaki Aiptu Beni harus diamputasi.

Pulih dari kecelakaan masa paling sulit adalah fase penyesuaian diri secara psikologis.

Bagaimana perang batin Aiptu Beni saat menyadari dirinya tak seperti dulu lagi.

Aiptu Beni bercerita kalau ia pernah mengalami masa-masa sulit.

Ia depresi karena malu serta tidak percaya diri akibat kecelakaan tersebut.

Beruntung dukungan sang istri, keluarga, anak-anak, rekan kerja serta pimpinan di Polres Bandung membuatnya berubah.

Kepercayaan dirinya pulih.

Hingga kini Aiptu Beni kembali bersemangat menjalani tugas sebagai anggota Polri meskipun duduk di kursi roda.

Kasat Lantas Polres Bandung pun memberikan 1 unit handy talky kepada Aiptu Beni sebagai penyemangat bahwa ia memberikan motivasi kepada anggota lain meskipun dengan keterbatasannya yang tidak menyulutkan semangat dalam bertugas.

“Walaupun dengan kekurangannya, beliau selalu tepat waktu serta rajin apel pagi dan apel udara ,dan semangat dedikasinya perlu dicontoh oleh orang lain,” tulis Kasat Lantas dalam akun instagramnya @rezkhy_eky. (*)

Editor: Atika Wulandari


Tulis Komentar