ROHIL - Pipa minyak milik PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang berada di wilayah kerja Blok Rokan bocor.

Adapun pipa minyak yang bocor terjadi di tepian Jalan Lintas Sumatera Kilometer 16 Balam, Kepenghuluan Bangko Bakti, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir.

Dari video yang beredar, minyak tampak memancur deras dalam jumlah besar dari pipa yang mengalami kebocoran, Rabu (24/7/2024).

Informasi yang dihimpun, akibat bocornya pipa minyak tersebut membuat lalu lintas kendaraan terganggu. Sehingga, warga terpaksa melakukan sistem buka tutup bagi kendaraan yang lewat.

Kerugian negara akibat bocornya pipa minyak ini diperkirakan cukup besar.

Belum diketahui apakah bocornya pipa akan berdampak sistemik terhadap kegiatan produksi minyak, khususnya pada ladang minyak Blok Rokan di wilayah Rohil.

Salah satu warga yang melintas, Ari menyebutkan, kebocoran pipa minyak tersebut mengakibatkan jalan basah dan minyak berserakan yang tentunya membahayakan masyarakat yang melintas.

"Jalan basah karena kebocoran pipa. Masyarakat yang lewat harus ekstra hati-hati," ujar Ari.

Dirinya berharap kebocoran pipa bisa segera diatasi.

Terkait hal ini, Corporate Secretary PHR WK Rokan, Rudi Ariffianto mengatakan, PHR telah mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menghentikan aliran pada pipa dan membersihkan area terdampak, melakukan perbaikan dan pemulihan operasi dalam waktu segera.

"PHR juga melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait guna melindungi masyarakat dan lingkungan sekitar," katanya.

Dalam operasinya, kata Rudi, PHR selalu memperhatikan aspek sosial dan lingkungan di area operasi.

"Masyarakat dapat berpartisipasi turut mengamankan Barang Milik Negara ini, termasuk jaringan pipa migas. Masyarakat dapat melaporkannya melalui hotline bebas pulsa 0800-1800-123," tukasnya.

Sebelumnya, dari video yang beredar, minyak tampak memancur deras dalam jumlah besar dari pipa yang mengalami kebocoran, Rabu (24/7/2024).

Informasi yang dihimpun, akibat bocornya pipa minyak tersebut membuat lalu lintas kendaraan terganggu. Sehingga, warga terpaksa melakukan sistem buka tutup bagi kendaraan yang lewat.

Sumber : cakaplah /  Editor : GN 1