Hukrim

Dekan FISIP UIR Mundur, Fokus Hadapi Skandal Pelecehan Seksual yang Viral

GILANGNEWS.COM - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Riau (UIR), SAL, mengundurkan diri setelah viral ada alumni yang mengaku dilecehkan dan dipaksa oral seks. SAL mundur karena ingin fokus menyelesaikan masalah tersebut.
"Kemarin, 28 Agustus saya mengundurkan diri untuk fokus menyelesaikan masalah ini," kata SAL, Kamis (29/8/2024).

Tidak hanya fokus menyelesaikan masalah itu saja, SAL mengaku ingin menjaga nama baik kampus. Termasuk integritas sebagai dosen sekaligus Dekan FISIP UIR.

"Biar saya fokus menjaga nama almamater saya dan integritas saya. Pelapor ini S1 UIR, mahasiswi saya itu dan dari awal saya yang membina dia," katanya.

Selain itu, SAL mengaku merekomendasi WJ sebagai alumni untuk melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Riau. Setelah selesai, WJ datang lagi untuk mendaftar sebagai dosen.

"Bahkan saya yang merekom masuk S2 Unri. Jadi datang terakhir itu karena minta jadi dosen karena sudah selesai S2," kata SAL.

Mundurnya SAL juga dibenarkan Kepala Biro Humas dan Promosi UIR, Dr Harry Setiawan. Harry memastikan Rektor Prof Syafrinaldi langsung merespon dengan menerbitkan surat pemberhentian SAL.

"Terduga pelaku telah melayangkan surat pengunduran dirinya dan Rektor secara tepat serta terukur merespon surat tersebut dengan menerbitkan SK Pemberhentian Dekan. Lalu menunjuk Pelaksana Tugas Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik No 0936/UIR/KPTS/2024 tanggal 28 Agustus 2024," kata Harry.

Sebelumnya beredar pesan berantai dari seorang alumni di Universitas Islam Riau (UIR) beredar di whatsapp grup (WAG), berinisial WJ (26) yang mengaku dilecehkan dan dipaksa oral seks oleh oknum dekan di kampus tersebut.


Dalam pesan yang beredar, WJ membuat laporan ke Yayasan YLPI Riau. Dalam laporan itu WJ menceritakan, peristiwa miris yang dialaminya itu terjadi pada Maret 2024 lalu saat WJ baru lulus kuliah S2 dan hendak melamar jadi dosen di kampus tersebut. Ia disarankan untuk menemui dekan berinisial SAL.

Singkat cerita, WJ pun berkomunikasi dengan SAL. WJ diminta datang ke kampus menemui SAL untuk komunikasi langsung. Keduanya pun bertemu di ruang dekan.

 Dalam pertemuan itu, WJ dan SAL mulai pembicaraan. WJ menyampaikan sudah lulus kuliah dan ingin mengajar di kampus swasta pertama di Riau itu.

Tidak lama, SAL memulai pembicaraan ke arah seksual. Ketika itu, SAL mengatakan 'Tambah besar aja ya' sambil menunjukkan gestur ke payudara WJ. 

 Tak sampai di situ, SAL juga memegang tangan WJ. Namun WJ menolak dan menepis tangan sambil berkata 'Jangan pak, nanti ada orang'.

SAL lalu menyampaikan belum ada posisi kosong untuk WJ mengajar. SAL memberi solusi untuk membantu membuat materi-materi jika ada undangan seminar.

Setelah percakapan, SAL kembali mencoba merayu WJ. Ia juga disebut menutup pintu ruangan dan menarik WJ ke dinding, lalu memeluk dan menciumi korban.

Selain itu, SAL juga memaksa WJ untuk memegang kemaluannya hingga dipaksa melakukan oral seks. WJ yang tidak dapat berbuat banyak dan merasa tertekan pun akhirnya terpaksa menuruti permintaan SAL.

 Setelah melakukan oral seks, SAL akhirnya melepaskan WJ. WJ pergi dengan kondisi trauma dan ketakutan meninggalkan ruang dekan.

Atas perbuatan SAL, WJ akhirnya membuat laporan pengaduan pelecehan seksual itu kepada Ketua Yayasan YLPI Riau. Dalam pengaduan itulah WJ bercerita terkait nasib yang dialami.

Terpisah, saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Kompol Bery Juana mengaku sudah dapat informasi mengenai kasus dugaan pelecehan tersebut. Bery juga sudah mengirim Unit PPA untuk menelusuri kejadian yang menimpa WJ.

"Kita sudah dapat informasi, sedang dicek sama teman-teman Unit PPA," ucap Kasat Reskrim, Kamis (29/8/2024).


Tulis Komentar