Nasional

Di Hari Ibu Jokowi Mengingatkan "Jangan Remehkan Perempuan"

GILANGNEWS.COM - Presiden Joko Widodo menghadiri peringatan Hari Ibu Tingkat Nasional di halaman Masjid Raya Al-Bantani, Serang, Banten, pada Kamis, 22 Desember 2016. Mengenakan batik lengan panjang bernuansa hijau, Jokowi ditemani Ibu Negara Iriana Jokowi dan sejumlah menteri Kabinet Kerja, di antaranya Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise.

Presiden Jokowi mengungkapkan pentingnya peran ibu dan perempuan bagi pembangunan bangsa. “Jangan pernah meremahkan keterlibatan, kemampuan para ibu. Sebab, jika mereka turun tangan, bisa selesai semua masalah kita,” ujar Presiden.

Di Indonesia, menurut Presiden Jokowi, jumlah perempuan yang menjadi kepala daerah, baik itu bupati, wakil bupati, wali kota, maupun wakil wali kota, sebanyak 77 orang. Bahkan, Presiden melanjutkan, saat ini Indonesia mempunyai menteri perempuan terbanyak di dunia, yaitu sembilan menteri. "Indonesia memiliki menteri perempuan terbanyak," kata Presiden.

Sembilan menteri perempuan itu, selain Yohana Yambise, ada Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Dalam persaingan global, menurut Presiden, peran ibu sangat diperlukan untuk mengarahkan dan membentuk kepribadian anak. “Indonesia membutuhkan para ibu untuk membimbing anaknya, untuk menanamkan nilai-nilai toleransi, persatuan bangsa di hati dan pikiran anak bangsa,” tuturnya sebagaimana dilansir tempo.co

Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Banten Deden Apriandhi mengatakan kedatangan Presiden Joko Widodo juga untuk memastikan gerakan sayang anak dan ibu serta mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak dan ibu di Tanah Air.***

Editor    : Atika Wulandari


Tulis Komentar