Widiyanti Si Penemu Uang Dalam Kantong Plastik
GILANGNEWS.com - Widiyanti melihat bungkusan plastik jatuh saat pemiliknya memacu kendaraan di jalanan. Dia memungut bungkusan itu. Yanti justru ketakutan ketika mengetahui bungkusan itu berisi uang, lalu memutuskan menyerahkannya kepada polisi.
Widiyanti (33 tahun) adalah penemu uang di lampu merah Kembaran, Kebumen pada Kamis (29/6) kemarin. Ditemui dirumahnya Dukuh Kebanaran RT 02 RW 07, Kelurahan Tamanwinangun, Kebumen, Widiyanti menceritakan secara runtut ketika dia menemukan uang itu.
Dia menemukan uang tersebut sekitar 9.00 WIB pagi ketika dirinya tengah berhenti di lampu merah, dari aktifitasnya berjualan gorengan keliling (sebelumnya ditulis penjual sayuran).
Saat itu, kata Yanti, ada pengendara motor melaju kencang dan dia melihat ada benda jatuh dari motor tersebut. Karena penasaran dirinya langsung mengambil bungkusan plastik tersebut dan mengeceknya.
"Saya kaget pas saya ambil ternyata isinya uang banyak banget. Lalu saya masukin ke keranjang dan saya berusaha mengejar tapi tidak terkejar. Terus saya ke pos polisi untuk laporan," jelasnya kepada, Jumat (30/6/2017).
Hingga akhirnya dia memutuskan untuk melaporkan penemuan uang itu ke pihak kepolisian di Pospam Tugu Lawet yang berada tak jauh dari lokasi dia menemukan uang itu.
"Sama polisi saya mengaku menemukan uang. Saya tidak hitung uangnya, polisinya yang hitung," ungkapnya.
"Takut, uangnya banyak. Saya mau kembalikan tapi nggak nemu orangnya. Makanya saya (lapor) ke polisi," lanjutnya.
Ketakutan Yanti itu ternyata masih terus dirasakan bahkan ketika sudah sampai di rumah, setelah menyerahkan uang temuan kepada polisi. Di rumah, kepada Satiyem (60), ibunya, Yanti kembali mengungkapkan rasa takutnya.
"Katanya kepada saya, 'Mak, saya nemu duit, saya takut sekali'. Saya tanya kenapa takut, dia jawabnya, 'Ya nemu duit ya takut, lagian jualan juga belum laku'. Ketika saya tanya duitnya dikemanakan, dia jawabnya. 'Ada di polisi. Sudah lapor polisi," kata Satiyem menirukan ucapan Yanti kepadannya saat itu.
Tulis Komentar