Riau

DPR RI dan Kementrian LHK Tinjau Dugaan Pencemaran Limbah RAPP

Kunjungan Anggota DPR RI ke RAPP

PELALAWAN, GILANGNEWS.com - Anggota Komisi VII DPR RI yang membidangi tentang Energi Sumber Daya Mineral, Riset & Teknologi, dan Lingkungan Hidup, Muhammmad Nasir turun ke lapangan meninjau limbah RAPP, Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Sabtu (5/8).

Ikut bersama dalam rombongan Dirjen Penegakkan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dari Kementrian Lingkuhgan Hidup dan Kehutanan. Mereka meninjau limbah perusahaan yang dilaporkan tercemar.

"Dari hasil kunjungan kita, memang ada beberapa persoalan yang perlu dilakukan kajian mendalam terhadap dugaan pencemaran lingkungan dari limbah hasil produksi perusahaan," ujar M Nasir usai kunjungan.

Dari laporan yang mereka terima, limbah yang dihasilkan dari perusahaan pulp and paper tersebut sudah cukup memprihatinkan. Sehingga air sungai yang terdapat di sekitarnya jadi berubah. Akibatnya ekosistem yang terdapat didalamnya menjadi tercemar.

"Makanya sekarang kita melakukan kunjungan lapangan. Dan indikasinya memang demikian. Untuk itu perlu dilakukan kajian mendalam oleh instansi berwenang untuk mengukur tingkat dugaan pencemaran yang dimaksud," kata politisi Demokrat ini.

Pihaknya juga mendorong Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) untuk ikut terlibat menilai kerugian yang muncul karena dugaan pencemaran lingkungan yang dimaksud.

"Nanti kita akan tau nilai kerugiannya, seperti yang pernah dilakukan BPK menilai kerugian dugaan pencemaran lingkungan oleh PT Freeport yang mencapai triliunan rupiah. Maka untuk kasus limbah RAPP ini juga perlu kita dorong hal yang sama," tambahkan.

Disebutkan juga, untuk menindaklanjuti dugaan pencemaran limbah ini, Komisi VII DPR RI juga sudah mengagendakan hearing, bersama pihak terkait lainnya, termasuk bupati setempat dan Gubernur Riau.

"Secara kelembagaan kita ingin dengar seperti apa penanganan limbah yang sudah mereka lakukan. Jika memang ada persoalan, maka harus dilakukan tindakan-tindakan sesuai ketentuan berlaku. Untuk jadwal hearingnya masih kita cari waktu," katanya. (*)


Tulis Komentar