Nasional

Aryo Djojohadikusumo: Perayaan Cap Go Meh di Glodok wujud keberagaman Jakarta

Aryo Djojohadikusumo.

GILANGNEWS.COM - Wasekjen Gerindra Aryo Djojohadikusumo ikut mendampingi saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagubnya Sandiaga Uno menghadiri acara Festival Cap Go Meh di kawasan, Glodok, Jakarta Barat, Sabtu (3/3) kemarin.

Aryo menilai, festival Cap Go Meh merupakan wujud perayaan keberagaman masyarakat Jakarta.

"Ini bukan hanya warga Tionghoa, tapi seluruh warga Jakarta. Bahwa di sini merayakan keberagaman," kata Aryo, disampaikan dalam siaran persnya, Minggu (4/3).

Menurut Aryo, hal ini bisa dilihat dari atraksi Barongsai yang ditampilkan saat acara berlangsung. Aksi kesenian khas China itu tak disangka dilakukan oleh dua orang berbeda latar belakang suku dan agamanya.

"Itu juga merupakan dari berbagai macam suku, agama, maupun ras. Tadi kan ada dua orang, yang satu khatolik yang satu muslim. Jadi bukan warga Tionghoa, tapi merupakan bagian dari budaya kita. Mari kita lestarikan ini," ucap anggota DPR Komisi VII ini.

Menurut Aryo, semangat toleransi dalam perayaan Cap Go Meh yang digelar di berbagai daerah harus dijaga dan dipertahankan. Apalagi, kata dia, ketika menyambut tahun politik.

"Ini menjadi barometer bangsa ini, bangsa yang toleran dan menghargai perbedaan," tandas dia.

Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan ingin kawasan Pecinaan di wilayah Glodok, Jakarta Barat dilestarikan. Tak hanya unsur kebudayaannya saja, Anies berharap, nama wilayah yang biasa disebut dengan Pecinaan juga tetap dipertahankan.

"Saya usul agar penamaannya dipertahankan, karena di sini disebut sebagai Pecinaan. Jangan kita cepat-cepat jadi China Town. Nama itu adalah nama yang khas di Jakarta," ujar Anies.

Menurut Anies Baswedan, nama tersebut merupakan warisan dari masyarakat Jakarta ratusan tahun lalu. Selain di Glodok, sambung Anies, ada daerah lainnya yang namanya juga masih terus dipertahankan hingga kini, yaitu Pekojan.


Tulis Komentar