Nasional

Sekjen PPP Yakin Perombakan Kabinet Ciptakan Soliditas Menteri

Anggota Komisi III DPR RI, Arsul Sani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/12/2015)
Gilangnews.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani menilai perombakan Kabinet Kerja bakal menciptakan soliditas antarkementerian.
 
Arsul memprediksi itu lantaran melihat sosok menteri-menteri baru yang dilantik Presiden Joko Widodo, Rabu (27/7/2016). 
 
Misalnya, kata Arsul, Luhut Binsar Pandjaitan yang sebelumnya menjabat Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan. Menurut Arsul, kinerja Luhut terbilang cukup baik. Sayangnya, kata dia, hubungan Luhut dan beberapa pihak, termasuk di internal kabinet kurang harmonis.
 
Wiranto, yang menggantikan Luhut, dinilai Arsul justru bisa menutup kelemahan soal hubungan tersebut. Arsul yakin Wiranto bisa membuat kabinet semakin solid. 
 
"Dengan Pak Wiranto, paling tidak soliditas dukungan politik dari koalisi pendukung pemerintahan, saya melihat, akan lebih mudah tergalang," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/7/2016).
 
"Saya kira dari sisi tingkat akseptabilitas di kalangan partai politik dan juga di kalangan antarmenteri, Pak Wiranto itu baik sekali," sambung dia.
 
Di samping itu, Arsul juga melihat susunan menteri bidang perekonomian saat ini lebih baik. Kompetensi jajaran kementerian bidang ekonomi, kata dia, tak diragukan. 
 
Tiga menteri yang dimaksud adalah Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
 
Darmin, kata Arsul, selain pernah menjabat Gubernur BI juga punya pengalaman sebagai Direktur Jenderal Pajak. Sedangkan Sri pernah menorehkan kesuksesan saat menjabat Menteri Keuangan.
 
Ia menduga, Presiden Joko Widodo melihat kisah sukses Sri dan menginginkan cerita itu terulang lagi. Adapun dengan Bambang yang kini menjabat Menteri Bappenas akan membuat hubungan antara Kementeriannya dan Kemenkeu dapat terjalin lebih baik.
 
"Selama ini kita lihat terkait APBN, ada yang belum sinkron dimana Bappenas selama ini merasa perencanaan APBN ada di sana tapi ada Ditjen Anggaran. Sehingga ada perbedaan paradigma," tutur Arsul.
 
Presiden Joko Widodo mengumumkan perombakan kabinet atau reshuffle jilid II di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta (27/7/2016). Presiden menyadari tantangan selalu berubah dan diperlukan kecepatan dalam bertindak. Jokowi berusaha semaksimal mungkin agar kabinet bekerja lebih cepat, efektif, dan solid.
 
"Dengan demikian, hasilnya nyata dalam waktu secepatnya," kata Jokowi dalam jumpa pers.[P]
 
Sumber Kompas.com


Tulis Komentar