Nasional

Pindad targetkan produksi amunisi hingga 600 juta butir per tahun

Dirut Pindad Abraham Mose.

GILANGNEWS.COM - Perusahaan penyedia peralatan pertahanan dan keamanan, PT Pindad (Persero) menargetkan kapasitas produksi amunisi bisa mencapai 600 juta butir per tahun. Hal itu berkaitan dengan keperluan pemenuhan kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Sejauh ini, Pindad hanya bisa menghasilkan amunisi 120 juta butir pertahun. Tahun 2019 nanti, kapasitas produksi bisa bertambah mencapai 290 juta butir.

Hanya saja, jumlah itu dinilai masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan TNI-Polri yang pasarnya masih besar. Hal itu disampaikan Dirut Pindad, Abraham Mose saat ditemui di sela perayaan 35 tahun Pindad, di Kantor Pindad Bandung, Jalan Kiara Condong, Kota Bandung, Minggu (29/4).

"Kami akan lakukan strategic partnership (kerjasama) untuk mendorong (produksi) sampai 500-600 juta butir pertahun. Untuk (kebutuhan) domestik dan ekspor. Belum lagi nanti kita ingin menyasar pasar sport," katanya.

Dia optimistis penambahan kapasitas produksi amunisi bisa tercapai. Sebabnya, iklim industri manufaktur yang bergerak dalam industri manufaktur dan alutsista berjalan baik.

Indikatornya adalah kinerja perusahaan setiap tahun mengalami kenaikan. Tahun 2016, laba yang diraih dari seluruh produksi, termasuk kendaraan dan senjata mencapai Rp 48 miliar. Lalu, di tahun 2017 labanya mencapai Rp 92 miliar.

"Tahun ini, target laba kita mencapai tiga digit," ucapnya.

Di lain pihak, PT Pindad pun akan mengakselerasi serta memperkuat dua pasar utamanya. Di sektor industrial yang semula menyumbang 30 persen pendapatan, didorong bisa mencapai 45-55 persen.

"(Sektor) Industrial kami targetkan bisa meningkat hingga 55 persen. Sektor military juga dinaikan lagi. Tujuannya mendongkrak revenue (pendapatan) Pindad secara keseluruhan," ujarnya.

Selain itu, Pindad mengembangkan area komersil bernama Military destination park seluas 10 hektare.

"Di military destination park itu ada shooting range untuk komersial sehingga munisi kita bisa dijual, lalu kami akan membangun rumah sakit tujuh lantai dan penginapan," imbuhnya.

"Proyek ini sudah dimulai dengan mengundang investor," katanya.

Wakil Komisaris Utama Pindad, Sumardi mewakili Komisaris Utama (Komut), Jenderal TNI Mulyono yang berhalangan hadir mengamanatkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar bisa menjadi 100 produsen alutsista terbesar dunia.

Menurutnya, peluang Pindad untuk maju sangat besar karena secara nasional masih ada alokasi yang belum mampu dipenuhi, apalagi permintaan regional dan global.

"Industri manufaktur dan alutsista seperti Pindad sudah sangat transparan saat ini, tinggal bagaimana kita membangun strategi mengatasi tantangan dan hambatan, serta memiliki semangat, kemauan dan kerja keras untuk mencapai target yang kita canangkan. Pindad harus bisa menjadi perusahaan besar yang modern, professional, bersih dan akuntabel," tandasnya.


Tulis Komentar