Nasional

Pertemuan Jokowi Dengan PM Malaysia, bahas batas wilayah RI dan Malaysia

Jokowi dan PM Malaysia
Gilangnews.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyepakati dua dokumen kerja sama yang ditandatangani di sela-sela pertemuan Konsultasi Tahunan dengan Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Mohammad Najib Tun Abdul Razak di Istana Merdeka sore ini. 
 
Kedua nota kesepahaman yang ditandatangani masing-masing perjanjian negara tuan rumah bagi sekretariat dewan negara produsen minyak sawit dan perjanjian ASEAN banking integratio framework antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI dengan Bank Negara Malaysia. 
 
Presiden Jokowi dalam keterangan persnya usai melakukan pertemuan bilateral dengan PM Najib mengatakan, pertemuan berlangsung sangat produktif dan terbuka. Presiden menyampaikan tiga isu utama kepada PM Najib. 
 
"Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menyampaikan tiga isu utama, yang pertama mengenai penetapan batas wilayah dan kita sepakat untuk lebih mengintensifkan negosiasi-negosiasi dan pertemuan-pertemuan," ungkap Presiden Jokowi. 
 
Presiden juga menyampaikan concern terhadap kasus penculikan dan penyanderaan WNI di wilayah Sulu. Tak hanya itu, Presiden mendorong kerja sama trilateral antara Malaysia, Filipina dan Indonesia terhadap pengamanan perairan Sulu agar segera dilakukan.
 
Sementara itu, PM Najib mengatakan, berdasarkan hasil pertemuan konsultasi tahunan dengan pemerintah Indonesia, kedua negara sepakat menangani kasus penculikan dan penyanderaan di perairan Sulu. PM Najib juga sepakat kerja sama trilateral untuk menjaga pengamanan perairan Sulu.
 
"Saya yakin ketiga negara boleh bertindak besar dalam hal ini," ungkapnya.
 
PM Najib juga sepakat dengan permintaan Presiden Jokowi untuk melindungi WNI yang berada di Malaysia.
 
"Saya setuju dengan bapak Presiden Jokowi yang mau dicari penyelesaian seperti perlindungan pada tenaga kerja, juga soal pekerja yang didaftar, direkrut di Malaysia. Untuk meningkatkan skill kemahiran, kita minta working group antara kedua Menteri Ketenagakerjaan (Indonesia-Malaysia) untuk membincangkan, mencari tindakan selanjutnya," tuntasnya. [P]
 
Sumber Merdeka.com


Tulis Komentar