Nasional

Ketangguhan Daya Saing UKM di Pasar Global

Acara diskusi "Menguji Ketangguhan Daya Saing UKM di Pasar Global" di Gedung Smesco, Jakarta.
Gilangnews.com - Produk Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dapat menguasai pasar domestik, bisa bersaing di pasar global. Oleh sebab itu, Kementerian Koperasi dan UKM gencar meningkatkan daya saing UKM Indonesia agar kompetitif di pasar global.
 
Hal itu disampaikan Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) Kementrian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi dalam diskusi bertajuk "Menguji Ketangguhan Daya Saing UKM di Pasar Global", di Jakarta.
 
"Kami sebagai pengelola gedung Smesco merupakan sarana sebagai pengantar bagi produk UKM masuk ke pasar global," kata Zabadi. 
 
Menurut dia, pihaknya memang bertugas untuk membantu para UKM untuk bisa meningkatkan daya saing produknya agar mampu kompetitif di pasar global.
 
"Kami selalu mengadakan business matching dengan para pembeli (buyer) dari luar negeri, promosi dagang di luar negeri, dan sebagainya," ungkapnya.
 
Zabadi menyebutkan, bahwa saat ini pihaknya sudah memiliki lebih dari 2.000 mitra UKM dari seluruh Indonesia. Secara umum, produk UKM Indonesia tidak perlu khawatir terkait daya saing.
 
Sebab, sebagian besar produk UKM terutama yang dibina LLP Kemenkop UKM, sudah siap masuk pasar global. Pasalnya, sudah banyak delegasi dari negara-negara lain yang datang ke Smesco untuk melihat kualitas produk-produk UKM binaan LLP.
 
"Sebagian besar produk UKM adalah produk kerajinan handmade. Jadi, nilai ekspornya tidak bisa diukur hanya sekadar nilai ekonomis. Yang jelas, ke depan produk UKM kita memiliki prospek yang bagus," papar Zabadi.
 
Pelaku UKM memiliki pandangan tersendiri terkait daya saing UKM di pasar global. Dalam kesempatan yang sama, produsen manisan buah mangga asal Cirebon bernama Buyung menjelaskan bahwapackaging produk sangat penting sebagai modal bersaing UKm di luar negeri.
 
Sebab, dari sisi kualitas produk UKM tidak kalah dengan produk asal negara lain. "Bahkan, kalau berpameran pun, stan-stan mereka sangat bagus desainnya sehingga bisa menarik orang untuk mengunjungi stan mereka", ulas Buyung.
 
Sementara Anto Suroto, seorang pengusaha produk kulit (ular phyton dan buaya), mengatakan semua pihak harus peduli mengangkat produk lokal. Tetapi, pemerintah juga harus bisa meneropong peta pasar ekspor di luar negeri.
 
"Pasar lokal dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa ini memang sangat potensial. Namun bagi saya pasar ekspor jauh lebih menjanjikan", tandas Anto.
 
Anto mengatakan saat ini produknya sudah merambah pasar di tujuh negara seperti Turki, Meksiko, Jepang, Italia, dan sebagainya.
 
Dia menilai, pemerintah masih kurang fokus atau belum terlalu peduli dalam mengangkat brand image UKM Indonesia. Padahal, UKM Indonesia kurang mampu membangun brand image di pasar luar negeri.
 
"Kalangan akademisi, pengusaha, dan pemerintah harus sinergi dan terintegrasi untuk memajukan dan mengembangkan produk UKM di pasar global," pungkas Anto.. 
 
[P]
 
Sumber Kompas.com


Tulis Komentar