Nasional

Kisah Kakek Waluyo Yang DiKira Telah Meningggal

Gilangnews.com - Kisah dari Yogyakarta ini benar-benar aneh. Sebagian orang mungkin menganggap hal ini mistis. Namun, ini nyata terjadi dan membuat geger warga di daerah istimewa.
 
Seorang kakek bernama Waluyo setahun lalu dinyatakan telah meninggal. Pria berusia 62 tahun itu dinyatakan meninggal pada 1 Mei 2015 lalu, karena kecelakaan di daerah Gading, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Setelah kejadian, beredar foto pria mirip Waluyo di Facebook. 
 
Kemudian keluarga mendatangi Rumah Sakit Nurrohmah, Wonosari, untuk memastikan. Setelah melihat wajah dan ciri-cirinya, keluarga yakin jika korban adalah Waluyo.
 
Setelah enam hari dirawat, Waluyo akhirnya meninggal. Jenazah yang diyakini Waluyo dimakamkan di tanah kelahirannya di Suren, Patalan, Jetis, Bantul.
 
"Seminggu kita tunggu, dari ciri-cirinya lengkap ada tanda di leher. Jelas semua," ujar istri Waluyo, Alim, Rabu (3/8) kemarin.
 
Namun, tak disangka setelah setahun berlalu, tiba-tiba Waluyo muncul kembali. Dia pulang ke rumah dalam keadaan sehat pada Selasa (2/8) lalu. Kedatangan ayah dua anak itu sontak membuat keluarga dan para tetangganya geger.
 
Ternyata, selama satu tahun Waluyo tidak meninggal. Dia sengaja pergi dari rumah dan tak memberi kabar lantaran mengadu nasib ke Semarang. Waluyo mengaku malu selama tinggal di Kampung Suryoputran Panembahan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta, tak bisa memberi nafkah keluarganya. Karena merasa bersalah, dia memutuskan pergi untuk mencari pekerjaan.
 
Hanya bermodal pakaian yang dia kenakan, Waluyo jalan kaki selama 4 hari sampai Semarang. "Saya pergi karena tidak bisa menafkahi keluarga selama satu tahun. Mei 2015 pergi ke Semarang dengan jalan kaki," ujar Waluyo.
 
Selama tinggal di Semarang, Waluyo hanya tidur di atas jembatan. Tiga bulan di Semarang, dia hidup dengan berharap belas kasih orang yang berlalu lalang di jalanan.
 
Waluyo mendapat angin segar dengan mendapatkan pekerjaan. Dia bekerja sebagai tukang bersih-bersih jalan di bawah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Semarang.
 
"Baru tiga bulan di Semarang, saya dah dapat kerja nyapu jalanan," ungkap Waluyo.
 
Dia menjadi tukang sapu selama 7 bulan. Dari pekerjaannya sebagai tukang sapu itu, Waluyo mengaku digaji Rp 700 ribu perbulan. Bahkan Waluyo juga pernah menjadi juru parkir dan pencari barang bekas. "Kalau malam saya tugasnya jaga parkir," ujarnya.
 
Selama kepergiannya, Waluyo tak pernah terpikir untuk pulang. Akan tetapi, pemikiran itu berubah ketika seorang temannya seorang tukang pijat keliling menyadarkan. Dalam perbincangan itu, sang teman memberi saran agar Waluyo pulang ke Yogyakarta karena keluarga merindukannya.
 
"Dari situ saya ada keinginan pulang lebaran tahun ini," ucapnya.
 
Namun, kepulangangannya itu justru membuat geger. Bahkan sampai seorang tetangganya sembuh dari penyakit stroke akibat kaget dan ketakutan ketika disapa Waluyo.
 
Sugiarto (45), tetangga Waluyo, merupakan orang beruntung bisa sembuh dari penyakit stroke itu. Dia kaget sampai merinding melihat Waluyo ketika menyapanya.
 
Kedatangan Waluyo ketika dirinya tengah asyik melakukan terapi alami sambil menikmati matahari pagi pada Selasa (2/8) kemarin, sekitar pukul 08.00 WIB. Menurut dia, kala itu Waluyo turun dari mobil dan langsung menghampirinya. Sontak kejadian itu membuatnya ketakutan. Apalagi Sugiarto merupakan salah seorang ikut mengantarkan Waluyo ketika dimakamkan.
 
"Seingat saya itu Waluyo sudah meninggal dunia, lah wong saya waktu itu ikut melayat dan mengantarkan pemakaman Waluyo hingga dikubur kok," ujar Sugiarto.
 
Sugiarto tak menampik bahwa tubuhnya langsung bergetar ketika dihampiri Waluyo. Dia sungguh tak menyangka Waluyo yang pernah di makamkannya hadir kembali. Bahkan dia sampai kesulitan untuk berbicara.
 
"Saya kaget (hingga) terbata-bata ingin mengucapkan bahwa kamu (Waluyo) sudah meninggal kan. Untungnya itu pagi hari, coba kalau malam hari mungkin saya bisa pingsan," ungkapnya.
 
Dalam ketakutannya melihat Waluyo, Sugiarto sempat mengarahkan pandangannya ke kaki tetangganya. Itu dilakukan untuk memastikan bahwa sosok dilihatnya merupakan manusia. "Sampai-sampai Waluyo itu menabok tubuh saya. Saya tambah merinding ketakutan," kata Sugiarto.
 
Sugiarto mengaku saat itu Waluyo menyapa dengan bersalaman. Waluyo juga menanyakan kondisi kesehatan dan pekerjaan Sugiarto layaknya teman lama bertemu kembali.
 
"Dia nyapa dan menanyakan keadaan pekerjaan saya. Tapi saya tidak bisa jawab apa-apa," ujar Sugiarto.
 
Seketika itu Sugiarto bangkit berdiri jalan melenggang menuju rumahnya untuk mengabarkan pertemuan itu kepada para tetangga dan istrinya. Dirinya bahkan disangka hanya membual ketika menceritakan hal itu.
 
"Istri saya ngatain saya berhalusinasi. Saya malah disuruh minum obat dikira sakit," ucapnya.
 
Akibat ketakutan melihat Waluyo, Sugiarto mengaku, penyakit strokenya terasa semakin sembuh. Dia menjadi lancar berbicara dan jalan kaki. "Ya ada sedikit-sedikit sakit stroke-nya menjadi membaik. Rasanya menjadi sehat. Terima kasih untuk Waluyo yang mendoakan agar saya sembuh," terangnya.
 
[P]
 
Sumber Merdeka.com


Tulis Komentar