Pembunuhan sadis ini terjadi pada Senin (29/10). Saat itu korban, Sofyan (43) mendapatkan orderan dari depan Korem Gapo KM 4,5 tujuan KFC bandara SMB II Palembang.
Setiba di lokasi, korban dicekik di bagian leher secara bersama-sama. Sementara salah seorang penumpang, Ridwan (42) turun dari mobil untuk memantau lokasi sekitar.
Setelah dicekik Frans (16), Acun (20) dan Akbar, korban pun terjatuh dan pingsan. Dalam kondisi itu korban dipindahkan ke belakang kursi sopir. Selanjutnya kepala dipukul dan diinjak-injak.
Setelah dipastikan tewas, korban dibawa ke arah Musi Rawas Utara menggunakan mobil korban. Korban dibuang di daerah perkebunan kepala sawit dan kondisinya penuh semak belukar.
Istri korban, Fitri mulai curiga suaminya tidak kunjung pulang. Dia melaporkan hilangnya korban ke piket Polda Sumsel. Dari laporan isrti korban, polisi bergerak cepat dan mencari keberadaan korban.
Dua minggu berlalu, polisi akhirnya mulai menemukan titik terang. Seorang pelaku, Ridwan ditangkap di daerah Musi Rawas Utara, Minggu (11/11).
Dia ditangkap tim Subdit Jatanras yang dipimpin langsung oleh Kasubdit, AKBP Yoga Baskara Jaya. Sayangnya saat itu pelaku tak tahu di mana ketiga temanya berada.
Tim Subdit Jatanras menyusuri lokasi di mana korban dibuang. Terutana daerah Musi Rawas Utara sesuai petunjuk sang pembunuh tersebut.
Dalam pengungkapan itu polisi meminta bantuan Polres Muratara dan sopir-sopir truk perusahaan tersebut. Banyak sopir yang mencium bau busuk saat melewati jalan tanah di Desa Lakitan, Musi Rawas Utara 2 minggu lalu.
Polisi melakukan pencarian dan akhirnya menemukan tulang belulang yang sudah terpisah-pisah. Jaraknya tidak jauh dari jalan dan ada di semak belukar di kebun sawit milik perusahaan swasta, Selasa (13/11).
Sehari setelah penemuan tukang korban, salah satu pelaku bernama Fras datang ke Mapolsek jajaran Polres Musi Rawas. Frans didampingi keluarganya mengakui terlibat pembunuhan sopir Grab, Sofyan.
"Dia menyerahkan diri karena takut nanti ditembak Jatanras. Rabu (14/11) malam dia datang sama keluarga dan mengakui perbuatannya," kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Selamet Widodo, Kamis (15/11).
Tak hanya Frans, keesokan harinya satu pelaku lain, Acun juga ikut menyerahkan diri ke polisi. Dengan alasan yang sama, Acun juga takut ditembak mati setelah mendengar himbauan Kapolda Sumsel.
Kepada polisi, mereka mengaku nekat membunuh untum menguasai harta si korbannya. Dari keempat pelaku, tiga sudah ditangkap. Kini polisi memburu satu pelaku lain, yakni Akbar.
Akbar yang disebut-sebut sebagai otak pelaku utama belum diketahui di mana rimbanya. Tapi polisi memastikan akan menangkapnya hidup atau mati.
Tulis Komentar