Nasional

Bukittinggi Diguncang Gempa Empat Kali , Warga Panik

Kota Bukittinggi

BUKITTINGGI - Warga Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, panik setelah gempa mengguncang pada pukul 12.30 WIB, Selasa (27/9) dengan magnitudo 4 skala Richter (SR) di kedalaman 10 kilometer.

Kepala BMKG Padang Panjang, Rahmat Triyono, mengatakan bahwa gempa tersebut berlokasi di 0.24 lintang selatan, 100.41 bujur timur, atau 7 kilometer dari Kota Bukittinggi. Gempa yang terjadi cukup singkat, namun mengejutkan warga yang sedang melakukan aktivitas sehari-hari.

“Gempa cukup kuat. Banyak warga keluar rumah saat gempa. Kami pun dari dalam kantor keluar untuk menyelamatkan diri,” kata Kasi Logisitik Kedaruratan BPBD Kota Bukittingi, Syuerman, kepada Okezone.com, Selasa (27/9).

Menurut petugas BMKG Padang Panjang, Billy, hasil monitoring BMKG Padang Panjang mencatat adanya empat kali gempa bumi susulan. Dari empat gempa bumi susulan tersebut, dua kali gempa bumi susulan dapat ditentukan parameternya dan dua gempa bumi susulan tidak dapat ditentukan parameternya dikarenakan kekuatannya terlalu kecil.

“Gempa bumi susulan pertama pada jam 12.45 WIB dengan kekuatan 3 SR, gempa bumi susulan kedua dan ketika tidak dapat ditentukan parameternya, gempa bumi susulan keempat pada jam 12. 58 WIB kekuatan 1.6 SR,” katanya.

Berdasarkan peta guncangan gempa bumi tersebut skala intensitas di Bukittinggi sebesar IV MMI dan di Padang Panjang sebesar III MMI. “Laporan dari masyarakat guncangan tersebut dirasakan di Bukittinggi dan Padang Panjang berkisar II skala intensitas gempa bumi BMKG,” ujarnya.

Petugas BMKG Padang Panjang lainnya, Irma menambahkan, memperhatikan letak sumber gempa bumi tersebut dengan kedalaman hiposenter yang dangkal ini mencirikan sebagai aktivitas sesar Sumatera, khususnya segmen Sianok.

“Segmen Sianok memanjang dari sisi timur Danau Singkarak melewati sisi Barat Daya Gunung Marapi hingga Ngarai Sianok, panjang segmen ini sekitar 90 kilometer,” terangnya.

Berdasarkan catatan sejarah gempa di sesar tersebut, gempa terbesar pernah tercatat pada 4 Agustus 1926 dengan pusat hancuran antara Bukittinggi dan Danau Singkarak. “Sementara data terbaru mencatat 6 Maret 2007 terjadi dua kali gempa bumi dengan magnitudo 6,4 SR dan 6,3 SR gempa ini merusak di Batusangkar Kabupaten Tanah Datar, Padang Panjang dan Solok,” terangnya.

Sehubungan dengan kejadian gempa bumi di sekitar Bukittinggi dan Panjang Panjang tersebut, BMKG mengimbau agar tetap tenang dan selalu meningkatkan kewaspadaan bahwa gempa bumi setiap saat dapat terjadi.

Sementara itu, masyarakat di Kota Padang Panjang, merasakan gempa yang berpusat di Kota Bukittinggi. "Kami kaget dan langsung keluar rumah, karena ada gempa," kata salah seorang warga Padang Panjang Yeni, di Padang Panjang.

Dia mengatakan, gempa yang dirasakan tersebut tidak tahu pusatnya di mana yang pasti setelah merasakan adanya getaran gempa dirinya mengambil inisiatif menyelamatkan diri terlebih dahulu.

"Terjadi getaran, kami langsung menyelamatkan diri," kata dia sambil menggendong putranya.

Warga lainnya Roni juga mengatakan getaran gempa yang terjadi menjelang pagi itu membuat warga Padang Panjang khawatir.

"Padang Panjang merupakan daerah rawan gempa yang pernah menjadi pusat gempa beberapa kali pada 2007. Dengan adanya getaran gempa siang ini, kami menjadi cemas kondisi itu kembali terjadi," ujarnya.(Red)


Tulis Komentar