SWISS (GILANG News) - Dibuka dengan tari persembahan setepak sirih, aksi tim Riau Menyapa Dunia di Kota Basel, Swiss, Minggu (23/10) sore, mengundang decak kagum pengunjung di Gedung Prattern. Baik itu warga Indonesia yang berada di negeri para bankir serta warga lokal.
‘’Meski jumlah personil tidak utuh karena keterlambatan dan terbagi dalam dua keberangkatan, namun adik-adik penari bisa tampil membanggakan. Mereka juga berkolaborasi dengan para penari Indonesia yang stay di Paris, Perancis,’’ kata Ketua Tim Delegasi Riau Menyapa Dunia Aris Abeba.
Hadir dalam acara pertunjukkan seni dan budaya tersebut, Wakil Duta Besar Indonesia di Swiss Hendra Halim, Ketua Masyarakat Indonesia Swiss yang tergabung dalam VIS Ersalina Schmidlin, Manajer Tim Delegasi Ria Rachman, Ketua DPP Apindo Riau Wijatmoko Rah Trisno dan Ketua PWI Riau H Dheni Kurnia serta rombongan.
Warga lokal juga diminta mencoba merasakan sirih yang dibawa para penari berjumlah tiga orang yakni Gemi Marta Jefri, Yenniati Astuti dan Devienta Roza. Tidak hanya itu, seluruh pengunjung diberi Bunga Manggar kecil berisi telur ayam yang sudah direbus. Setelah penampilan tim Riau, giliran penari Indonesia di Paris membawakan Tarian Bajidor.
‘’Para penonton kita suguhkan penampilan sebanyak sepuluh tarian tradisional, seperti Tari Persembahan, Bajidor, Mak Inang, Serampang Dua Belas, Zapin, Rentak Bulian, Roro, Cendrawasih dan kolaborasi Tarian Tanjung Katung,’’ sambung Aris Abeba.
Saat membawakan Tarian Tanjung Katung, para penari yang dikomandoi M Taufik turun dari atas pentas dan mengajak penonton menari bersama. Selain tarian tradisional, Tim Riau Menyapa Dunia juga menampilkan lagu Lancang Kuning oleh Tengku Naimah, Musikalisasi Puisi yang dibaca dosen Fekonsos UIN Suska Riau Rhonny Riansyah dan dosen FIB Unilak Qori Islami.
Suara dua dosen ini pun cukup menghentak para pengunjung dengan Puisi Olang 2 dan Kutambatkan Kakiku di Rheinfelden, yang keduanya karya H Dheni Kurnia. Keduanya diiringi pianis yang juga pencipta lagu Arvin (Chokey) Thamrin dan Official Tim Fitrah Harahap.
Perkenalkan Seni Budaya Tanah Melayu
Wakil Duta Besar Indonesia di Swiss Hendra Halim yang diwawancarai usai pertunjukkan menyebutkan, pihaknya mengundang tim Riau Menyapa Dunia untuk memperkenalkan seni dan budaya Tanah Melayu.
‘’Penampilan kesenian dari Pulau Jawa sudah sering dibawa ke sini, makanya kali ini khusus kita perkenalkan dari Pulau Sumatera, yakni Tanah Melayu,’’ ungkap Hendra Halim.
Dalam sambutannya, Hendra juga mengucapkan selamat datang kepada tim Riau Menyapa Dunia yang begitu gigih memperkenalkan kesenian dan budaya Melayu. Walau keterbatasan waktu persiapan dan peralatan, lanjut Hendra, anak-anak tampil maksimal.
‘’Penduduk di Swiss sangat senang melihat pertunjukkan tarian tradisional Indonesia dengan keberagamannya. Sama halnya dengan orang Indonesia di Swiss, yang terobati rasa rindunya dengan kampung halaman,’’ ujar Hendra Halim.
Disambut Hangat dan Antusias
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Orang Indonesia-Swiss Ersalina Schimidlin mengaku persiapan kegiatan Riau Menyapa Dunia sudah dilakukan pihaknya sejak satu tahun yang lalu. Makanya begitu mengetahui kendala yang dihadapi tim, membuat dirinya terharu. Hal tersebut tampak jelas ketika Ersalina memberikan kata sambutan.
‘’Sudah setahun lebih persiapannya. Tidak hanya pertunjukkan seni dan budaya, kami juga punya beberapa agenda seperti bazar makanan tradisional Indonesia, souvenir dan lainnya. Kami sangat bangga bisa menggelar acara ini,’’ terang Ersalina.
Selain memperkenalkan seni dan budaya, pihaknya membuat program undian bagi warga Indonesia-Swiss dengan nama Tombola. Malam itu juga diumumkan para pemenangnya. Masing-masing pemenang mendapat hadiah menginap di hotel berbintang yang ada di Pulau Bali.
‘’Antusias masyarakat Indonesia dan Swiss begitu tinggi. Apalagi saat kita melihat pembauran di lokasi acara. Sambutan hangat ditunjukkan warga lokal dan keramahan diperlihatkan tim Riau Menyapa Dunia,’’ kata Ersalina.(rl)