Harapan Kompolnas kepada Kapolri Baru; Jangan Ketinggalan dari Penjahat

GILANGNEWS.COM - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengharapkan Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri baru nantinya dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) di tubuh Polri.

Terutama terkait pengetahuan tentang kejahatan berbasis teknologi yang terus berkembang. Sehingga Polri tidak ketinggalan dengan pelaku kejahatan.

Hal itu disampaikan Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto, kepada wartawan saat hendak mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) tertutup bersama Komisi III DPR yang juga diikuti Ketua Umum Kompolnas, Mahfud Md selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), secara virtual, Senin (18/1/2021).

RDP ini sebagai rangkaian persiapan Komisi III DPR, jelang dilakukannya fit and proper test atau uji kelayakan calon Kapolri baru, Komjen Listyo Sigit Prabowo pada Rabu (20/1/2021) besok.

Menurut Benny Mamoto, tantangan ke depan bagi Listyo Sigit Prabowo, tidak hanya datang dari internal Polri semata.

"Bahwa tantangan di revolusi industri 4.0 liat aja bentuk kejahatan sekarang, bentuk kejahatan sekarang sudah menggunakan teknologi, nah ini yang harus diimbangi. Kapolri baru harus bisa meningkatkan SDM Polri, jangan sampai Polri ketinggalan dengan pelaku kejahatan. Selain itu internal kita semua tau bahwa reformasi kultural harus lanjut, kemudian bagaimana membangun soliditas. Dengan soliditas itu akan menghasilkan kinerja yang baik, dan kemudian eksternal kita semua tahu dalam menghadapi pandemi belum lagi dampak dari pandemi," kata Benny, Senin (18/1/2021).

Kejahatan dengan menggunakan teknologi, ke depannya dipandang akan terus berkembang pesat dan melibatkan kejahatan-kejahatan lintas negara. Sehingga kesiapan Polri untuk menghadapi tantangan itu dinilai harus sudah sangat siap dan dipersiapkan mulai dari Kepemimpinan Kapolri baru nantinya.

"Apa yang terjadi contohnya kejahatan yang dilakukan oleh sekelompok warga negara Cina yang menyewa rumah di perumahan mewah. Ternyata 25 orang WNA asal Cina itu kerjanya meras pejabat yang ada di negaranya, nah itu kan harus dicari solusi,"lanjutnya.

Baca Juga