Karyawan Ngaku Tak Ada Pengaruh Jelang PSU, Situasi PT Torganda Kondusif

Sabtu, 17 April 2021 | 12:26:03 WIB

GILANGNEWS.COM - Eskalasi Politik jelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Rokan Hulu di 25 TPS lingkungan PT. Torganda disebut-sebut semakin panas.

Namun, atmosfer memanas yang belakangan banyak digambarkan di media sosial, berbanding terbalik dengan situasi real terkini di dalam kawasan PT. Torganda.

Wartawan berusaha memantau langsung bagaimana sebenarnya situasi kawasan PT Torganda Rantau Kasai di Desa Tambusai Utara, Kecamatan Tambusai Utara 4 hari jelang pelaksanaan PSU yang akan digelar pada tanggal 21 April 2021.

  • Baca Juga BPJS Ketenagakerjaan Tambah Peserta Pekerja Informal
  • Baca Juga Kini BPJS Ketenagakerjaan Siapkan Program Jaminan Pensiun.
  • Baca Juga Biaya Kecelakaan Kerja bagi yang ikut Program BPJS diTanggung 100 %
  • Di Kebun PT Torganda Rantau Kasai, terdapat 13 Afdeling Perkebunan, dimana 1 Afdeling luasnya sekitar 600 Ha. Di PT Torganda Rantau Kasai, terdapat 6 TPS yang akan melakukan PSU masing-masing TPS 27, TPS 28, TPS 29, TPS 30, TPS 31 dan TPS 32 dengan jumlah pemilih sekitar 1.100 pemilih.

    Pengamanan ketat sangat kental terasa di kawasan PT Torganda Rantau Kasai. Sebelum masuk Kawasan PT.Torganda Rantau Kasai pengunjung harus melalui pemeriksaan identitas.

    Di dalam kebun, sejumlah perumahan di afdeling perkebunan sepi ditinggal karyawan yang sibuk bekerja seperti biasa. Setiap persimpangan juga terlihat telah dipasangi baliho dan spanduk KPU dan Bawaslu sebagai bahan sosialisasi kepada masyarakat akan dilaksanakannya PSU. 

    Seperti diakui karyawan PT.Torganda Afdeling IX kebun Rantau Kasai, Kristian Gea dan Manurung, menurut dia, menjelang PSU aktifitas karyawan bekerja tetap berjalan seperti biasa. Para Karyawan, juga tidak terpengaruh terhadap eskalasi politik yang kian memanas.

    "Karyawan tetap bekerja seperti biasa dan tidak ada pengaruh dengan akan digelarnya PSU. Karena kami sebagai karyawan hanya melaksanakan kewajiban kita bekerja, dan kami tidak tahu menahu berpolitik, jadi untuk apa kami berpolitik," kata Kristian Gea dan Manurung.

    Meski mengetahui akan menggelar PSU, namun bagi karyawan mengganggap sebagai hal biasa yang biasa dan tak seheboh pembahasan di media sosial.

    "Kita mengetahui akan digelar PSU, karena sudah ada petugas KPU Rohul beberapa waktu yang datang, mensosialisasikan akan digelarnya PSU. Tapi kami tetap harus menjalankan tugas kami, PSU kan bukan urusan kita, lebih baik kita bekerja ketimbang ikut politik," cakap Manurung.

    Manurung juga membantah adanya intervensi perusahaan kepada karyawan untuk memilih calon tertentu dalam setiap agenda politik baik Pilkada, Pileg maupun Pilpres. Manurung mengaku, selama ini dirinya diberikan kebebasan oleh perusahaan untuk memilih sesuai hati nurani.

    "Tidak pernah kami diintervensi pimpinan kami. Karena intinya kami bekerja untuk mendapatkan uang, kalau berpolitik apa untungnya sama kami. Namun begitu, PSU yang akan dilaksanakan 21 April 2021, kita yang terdaftar sebagai DPT akan tetap salurkan hak suara di TPS nanti sesuai pilihan kita," tegas Manurung.

    Di sisi lain, karyawan Torganda lainnya, Cristian Gaea juga mengakui adanya instruksi pengurus KTP dan KK oleh Manager Torganda Aston Sihar Sitorus. Menurutnya tidak ada yang aneh dari Instruksi itu.

    "KK dan KTP yang dikumpulkan, untuk memastikan dan mencocokan KTP dan KK karyawan yang masuk DPT PSU. Karena karyawan Torganda ada yang pindah, pensiun dan berhenti bekerja. Kalau dilihat dari sisi negatif maka hal itu tentunya salah namun bila dilihat itikad baik perusahaan kami memandang tak ada hal yang aneh," ucap Gea lagi.

    Gea dan Manurung yang sudah bekerja belasan tahun di PT.Torganda, juga mengaku selama ini saat ada Pilkada, Pilpres maupun Pileg pimpinan perusahaan tidak pernah mengintervensi maupun memaksa karyawan harus memilih calon tertentu.

    "Karena karyawan memanen buah seperti kami tetap fokus bekerja. Apalagi karyawan pemenan buah rata- rata sebulan bisa menerima gaji Rp8 juta bahkan lebih, sehingga harus melebihi target panen. Lebih baik bekerja daripada mikirkan politik yang kami tidak paham, kami hanya karyawan setiap hari menjalankan kewajiban untuk bisa dapatkan upah besar. Berangkat lagi pulang jam 15.00 atau 16.00 WIB begitulah setiap hari aktifitas kami," jelas sejumlah karyawan yang kebetulan tengah bekerja panen buan kelapa sawit di kawasan Afdeling IX.

    Di lima pintu masuk ke kebun PT.Torganda yang akan digelar PSU di 25 TPS, dijaga ketat personel BKO Brimob Polda Riau yang totalnya 101 personel diperbantukan pengamanan PSU khususnya mereka ditempatkan pos pengamanan di pintu gerbang masuk ke kawasan kebun Torganda yang akan digelar PSU.

    Bahkan diakui Kabag Ops Polres Rohul Jhon Firdaus bersama Kasat Binmas AKP Hermawan, personel gabungan Polri dan TNI ditempatkan lakukan pengamanan di pintu masuk ke kawasan kebun.

    "Ada 5 pintu masuk ke kawasan kebun yang akan ada digelar PSU kita perketat penjagaannya selama 24 jam. Kita memperketat pengamanan, menghindari ada oknum tertentu yang mencoba mengagalkan PSU. Polri bersama TNI komit beri keamanan bagi masyarakat terutama menjelang PSU," tegas Kabag Ops Jhon Firdaus.

    Terkini