PSI: Megawati dan SBY Sama-sama Beri Peringatan Keras Prabowo

Jumat, 16 November 2018 | 08:56:57 WIB
Megawati Soekarnoputri dan SBY.

GILANGNEWS.COM - Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar Gerindra mawas diri sebelumk menagih janji untuk mengampanyekan Prabowo - Sandi di Pilpres 2019. 

Menurut Partai Solidaritas Indonesia (PSI), SBY berusaha memberi peringatan kepada Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Selain itu, menurut Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri juga turut memberi peringatan kepada Prabowo dalam masalah menagih janji ini.
"Dua mantan Presiden RI, Bu Mega dan Pak SBY sama-sama memberi peringatan keras, seperti tamparan kepada Prabowo," jelas Toni dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/11).

Menurut Toni, Megawati selama ini tak pernah mengetahui apa saja visi dan misi yang Prabowo bawa sebagai seorang capres. Sebab, Prabowo dianggap terlalu sibuk berbicara hal yang tak ada intinya.
"Pertama Ibu Megawati yang merasa tidak pernah mendengar Prabowo menyampaikan rencananya programnya bila terpilih sebagai presiden. Prabowo sibuk dengan retotika yang tidak ada isinya," ungkap Toni.

  • Baca Juga Terungkap! Pelaku Bom Bunuh Diri Katedral Makassar Diduga 2 Orang Naik Motor
  • Baca Juga Angkat Bicara! Kapolda Riau Sebut Pengamanan terhadap Masyarakat Selalu Berjalan
  • Baca Juga Breaking News! Bom Makassar, Walikota Ungkap Tak Ada Korban di Dalam Gereja Katedral
  • Baca Juga Sadis! Bom Bunuh Diri Terjadi di Gereja Katedral Makassar, Potongan Tubuh Berserakan
  • Sementara itu, Toni menganggap SBY berusaha memberi peringatan keras kepada Prabowo agar lebih fokus menyampaikan visi dan misi.
    "Kedua, Pak SBY, melalui Twitter memberikan peringatan keras yang sama bahwa Prabowo hendaknya menyampaikan solusi, kebijakan dan program yang akan dijalankan untuk Indonesia 5 tahun ke depan," jelasnya.

    Oleh karena itu, Toni meminta agar Prabowo menerima kritik dari Megawati dan SBY ini. Tujuannya agar setiap visi dan misi capres-cawapres dapat dibahas bersama. 
    "Bila Pak Prabowo mau mendengar kritik dua mantan presiden kita itu, maka perhelatan demokrasi kita akan menarik, di mana program dan rencana kerja didiskusikan. Tidak hanya retorika manipulatif yang menakut-nakuti rakyat," pungkasnya.

    Terkini