"Sebagai contoh pulau Merbau," katanya.

Alasan kedua, katanya lagi, tidak ada keseriusan dan komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik terkait penyediaan air bersih buat rakyat. Baik di Selatpanjang, maupun warga yang berdomisili di pulau-pulau. Ketiga, masih ada orang orang kampung yang belum menikmati listrik.

"Selain faktor di atas, juga belum tersedianya lapangan kerja buat rakyat, sehingga begitu susah pemuda atau warga mendapatkan pekerjaan," ujar Zulfan Heri.

Ditambahkan Zulfan Heri, hal lain yang tak kalah penting adalah masih rendahnya kualitas SDM dan tidak bangkitnya perekonomian rakyat di pulau-pulau. Bahkan, dirasakan oleh orang-orang kampung, rendahnya sapaan pemimpin terhadap mereka. Ada jarak yang cukup tajam antara pemimpin dengan warga di bawah.

"Gaya kepemimpinan tidak pro rakyat, inilah yang turut mendorong saya maju agar ada kemajuan dan perubahan yang mendasar ke depan untuk menjawab secara konkret masalah di atas. Sudah barang tentu faktor dukungan dari kelompok masyarakat, tokoh masyarakat, pemuda kampung, mahasiswa termasuk tim lama saya yang bergabung dalam sahabat Zulfan Heri yang didirikan tahun 2005 di Kepulauan Meranti, meminta saya maju dalam pertarungan pilkada Meranti mendatang," aku Zulfan Heri.

Selain Zulfan Heri, beberapa nama yang mencuat ingin jadi Bupati Kepulauan Meranti 2020 antara lain, H M Adil, Masrul Kasmi, Falzan Surahman, Pauzi. Falzan Surahman dikabarkan akan maju melalui jalur independen (tanpa dukungan partai, red).

Sumber : cakaplah.com /  Editor : GeovannaNL