Dunia

Redam Corona, Trump Resmi Kucurkan Stimulus 2 Triliun Dolar

Presiden AS Donald Trump menandatangani stimulus US$2 triliun untuk meredam dampak ekonomi dari pandemi corona

GILANGNEWS.COM - Pemerintah Amerika Serikat resmi mengucurkan dana stimulus sebesar US$2 triliun atau sekitar Rp32.525 triliun demi menyelamatkan perekonomian yang terpukul akibat dampak negatif penyebaran virus corona (Covid-19).

Presiden Donald Trump telah menandatangani undang-undang paket kebijakan stimulus tersebut pada Jumat (27/3), beberapa jam setelah Dewan Perwakilan AS mengesahkan draf kebijakan itu.

Paket stimulus ekonomi ini adalah yang terbesar dalam sejarah Amerika.

"Saya ingin berterima kasih kepada Partai Demokrat dan Partai Republik karena datang bersama dan mengutamakan Amerika," ucap Trump di Gedung Putih seperti dilansir AFP.

Trump menyebut insentif ini bisa sangat menolong keluarga, pekerja, hingga pengusaha Amerika yang terdampak dampak negatif wabah corona.

Dari stimulus senilai triliunan dolar itu, sebanyak US$100 miliar akan disalurkan bagi rumah sakit dan fasilitas kesehatan di AS yang sangat membutuhkan peralatan medis dan pakaian pelindung tenaga medis.

Sebanyak US$500 miliar akan dipinjamkan kepada perusahaan-perusahaan termasuk maskapai penerbangan. Sekitar US$377 miliar akan dihibahkan untuk usaha kecil dan menengah.

Sisa stimulus juga akan disalurkan untuk membantu para pengangguran di AS. Sebagai informasi, sebanyak 3,3 juta warga AS mengajukan klaim pengangguran hingga 21 Maret lalu.

Pandemi Corona, Trump Resmi Kucurkan Stimulus 2 Triliun Dolar

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin berjanji akan mendistribusikan stimulus itu melalui cek dengan cepat. Ia memperkirakan penyaluran stimulus dalam bentuk setoran langsung uang tunai akan diterima warga dalam tiga minggu ke depan.

"Warga Amerika membutuhkan uang itu sekarang, mereka tidak dapat menunggu pemerintah untuk mengambil tiga, empat, atau enam bulan seperti yang biasanya kita lakukan," kata Mnuchin.

Menurut Ketua Dewan Perwakilan AS Nancy Pelosi, Amerika tengah menghadapi situasi darurat ekonomi dan kesehatan besar akibat wabah pandemi virus corona ini

Ia menganggap pandemi corona merupakan yang terburuk dalam seribu tahun terakhir.

Insentif ekonomi senilai triliunan dolar ini disetujui ketika jumlah kasus corona di AS terus melonjak hingga mencapai 103 ribu orang per Sabtu (28/3).

Jumlah itu menjadi yang tertinggi di dunia saat ini, mengalahkan China sebagai negara sumber penyebaran Covid-19.

Meski UU stimulus telah diteken, saham Negeri Paman Sam tetap merosot di pasar dunia. Saham Down Jones Industrial Average tercatat turun 4,1 persen, S&P 500 juga merosot 3,4 persen, sementara saham Nasdaq anjlok 3,8 persen.


Tulis Komentar