Ia menjelaskan ketika ada peserta tes yang reaktif, mereka harus melakukan swab untuk pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Swab dilakukan di lokasi dengan tenda terpisah dari pemeriksaan rapid test.

Setelah tes swab, lanjut Rusdianto, sampel peserta akan dikirim ke RS Soekamto Polri, Kramat Jati. Peserta akan diminta pulang dan mengisolasi diri. Jika hasil sudah keluar, pihak rumah sakit akan menghubungi peserta.

Sekar (25), seorang pegawai swasta jadi salah satu peserta rapid test gratis hari ini. Ia mengaku baru tahu ada pemeriksaan ketika sedang berolahraga di sepanjang Jalan Sudirman.

"Biar ngerasa pede aja karena aku sudah work from office. Walaupun kantor ada protokol kesehatan tapi tetap pengen tahu kondisi ku," ujarnya kepada wartawan di lokasi.

Ini baru kali pertama Sekar melakukan rapid test. Ia tak menyangka ternyata prosesnya cukup cepat.

Sekar mengaku diperiksa suhu tubuh dan diminta mencuci tangan terlebih dahulu. Kemudian ia mengisi formulir data diri dan menunggu giliran pemeriksaan.

Pemeriksaan dilakukan oleh dua orang petugas dengan alat pelindung diri. Petugas menjelaskan kepada Sekar tentang proses pemeriksaan.

Setelah dijelaskan, petugas langsung mengambil darah Sekar dari salah satu jari tangannya dan meneteskan ke alat rapid test. Tak sampai lima menit tes mengungkapkan Sekar negatif atau tidak reaktif.

Pemeriksaan rapid test gratis ini digelar oleh Kepolisian RI dan Polda Metro Jaya dalam rangka Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-74. Untuk di DKI Jakarta, rapid test dilakukan berbarengan dengan

Pemprov DKI kembali membuka kegiatan CFD di tengah pandemi virus corona per hari ini, Minggu (21/6). Namun, waktu pelaksanaan CFD di Jalan Jenderal Sudirman-MH. Thamrin dibatasi hanya sampai pukul 10.00 WIB.

Sumber : CNN Indonesia /  Editor : CCL