Nasional

Diisukan Jadi Menteri BUMN, Ahok Ditolak Golkar dan PKB

Basuki T Purnama alias Ahok.

GILANGNEWS.COM - Terkait isu pergantian Menteri BUMN yang digadang-gadang banyak pihak akan membawa Basuki T Purnama alias Ahok naik kelas dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) menggantikan Erick Thohir, Fraksi Partai Golkar dan PKB DPR, angkat suara menyatakan penolakannya.

Politisi Fraksi Partai Golkar Komisi VI DPR Mukhtarudin, menyatakan keraguannya terhadap kemampuan Ahok untuk memimpin Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang membawahi ratusan perusahaan plat merah tersebut.

"Ahok belum terlihat track record-nya sebagai pemimpin sebuah corporate, atau punya bisnis yang besar. Saya tidak begitu yakin Ahok bisa pimpin BUMN," papar Mukhtarudin dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan di Jakarta, Ahad (5/7/2020).

Menurut Mukhtarudin, Erick Thohir lebih memiliki semangat dan kemampuan untuk membenahi BUMN. Kemampuan itu selain dianggap penting dan menjadi nilai plus dimiliki seorang Menteri BUMN. Karena, karakteristik BUMN sebagai sebuah corparate, jadi harus dipimpin sosok yang punya jiwa entrepreneur dan pengalaman corporate juga.

"Terbukti, Erick bisa lakukan restruktur BUMN. Dibanding Menteri BUMN sebelumnya, Erick lebih bagus dalam konteks pembenahan BUMN. Erick punya spirit itu. Sosok Menteri BUMN itu harus punya kemampuan manajerial dan komunikasi yang bagus. Kooperatif dan menjadi jembatan bagi semua kepentingan; kepentingan negara, masyarakat, dan dunia usaha, tapi tetap tegakkan prinsip bagaimana BUMN bisa untung," paparnya.

Mukhtarudin pun berharap Presiden Joko Widodo mempertahankan posisi Erick sebagai Menteri BUMN. Tapi, kalau Jokowi memutuskan hal lain, menurutnya, hal tersebut merupakan hak prerogatif Presiden

"Pergantian kabinet itu hak prerogatif presiden. Walaupun secara objektif Erick mampu dan punya spirit membenahi BUMN, tapi kalau Presiden putuskan berbeda, tetap harus kita hormati. Saya berharap, dan masih yakin Erick tetap di BUMN," pungkasnya

Hal senada juga dinyatakan Politisi Fraksi PKB Anggota Komisi VI DPR RI Mohamad Toha, Ia menilai Erick Thohir lebih kapabel atau mumpuni sebagai Menteri BUMN Ahok.

"Erick on the track, gradually sudah membenahi BUMN. Erick jelas lebih mumpuni ketimbang Ahok," kata Toha dalam keterangan persnya menyikapi isu Ahok akan menjabat Menteri BUMN menggantikan Erick, Jakarta, Ahad (5/7/2020).

Toha juga menjelaskan, memimpin kementerian, terlebih membawahi banyak BUMN, dibutuhkan kedewasaan, dan tidak mudah emosional. "Ini nilai plus Erick," ujarnya.

Seorang pemimpin, kata Toha, khususnya di Indonesia, harus punya sifat ngemong, ngemot, dan mengayomi. Artinya, pemimpin itu mampu menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi orang lain, menampung segala permasalahan untuk dipecahkan bersama dan membuat teduh agar semua bawahan bisa bekerja dengan tenang agar produktif.

"Erick juga punya ketiga sifat itu," ucap Toha.

Menurut Toha, Erick sangat menguasai masalah, kerap menyampaikan solusi-solusi cerdas, dan mendiskusikannya bersama-sama.

"Ini jelas karakter pemimpin yang visioner. Saya gak bayangkan kalau Ahok yang jadi Menteri BUMN," tandasnya.


Tulis Komentar